Pemerintah Singapura Keluarkan Peringatan Waspada Pada Corona

Binsar

Thursday, 13-02-2020 | 07:27 am

MDN
Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong [ist]

Singapura, Inako

Pemerintah Singapura mengeluakran peringatan waspada corona kepada seluruh warganya. Peringatan tersebut dikeluarkan menyusul semakin meluasnya wabah corona di negara itu.

Teranyar, tiga orang diduga positif terjangkit virus itu kemarin. Satu pasien baru merupakan karyawan Bank DBS di Pusat Keuangan Marina Bay, sedangkan dua lainnya anggota Gereja Grace Assembly of God. Ketiganya tidak memiliki riwayat bepergian ke China.

“Kami harus mempersiapkan diri menghadapi skenario terburuk,” ujar Menteri Kesehatan Singapura Gan Kim Yong, dilansir CNA, kemarin. Yong patut khawatir sebab jumlah pasien corona kini mencapai 50 orang, tujuh di antaranya dalam kondisi kritis dan sebagian terinfeksi langsung secara lokal.

DBS akan melakukan berbagai langkah pencegahan penyakit menular dan melacak karyawan lainnya yang mungkin melakukan kontak dengan pasien. Saat ini mayoritas karyawannya diminta bekerja dari rumah. Secara umum, Singapura kian siaga setelah menaikkan tingkat kewaspadaan wabah corona menjadi oranye.

Simak Video Inakoran.com dan jangan lupa klik subscribe and like

 

Sementara itu, dari Beijing dilaporkan, saat ini pemerintah China tengah mengalami persoalan suplai medis.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Provinsi Hubei Cao Guangjing kemarin. Persoalan tersebut muncul karena sejumlah pabrik di wilayah Hubei di laporkan belum beroperasi secara penuh.

“Kekurangan pasokan produk medis masih terjadi. Jika wabah corona terus menyebar secara luas, krisis ini akan berlanjut dan mungkin meningkat,” ujar Guang jing, di kutip Reuters.

Sebagai langkah antisipasi, Guangjing berjanji akan berupaya memastikan ketersediaan pasokan medis, terutama di kawasan dengan risiko tinggi. Beberapa langkah yang akan diambil ialah membeli produk dari daerah lain atau luar ne geri, memperluas produksi, dan meminta bantuan dari pemerintah pusat Beijing.

Pihak pabrik sendiri bisa dipahami tidak bisa beroperasi secara penuh karena sebagian besar kota dan kawasan industri di Hubei lumpuh akibat wabah corona, isolasi dari daerah lain, serta masyarakat setempat belum banyak yang berani keluar rumah.

Sebagian besar dari mereka juga sibuk mengurusi anggota keluarga yang terinfeksi.

Seperti dilansir Xinhua, kapasitas produksi kebutuhan medis di 22 provinsi sudah mulai pulih sejak awal pekan ini, meski baru mencapai sekitar 76%. Dengan pemulihan ini, Sekretaris Jenderal Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional (NDRC) Cong Liang berharap krisis pasokan di lapangan akan segera teratasi.

Liang patut optimistis sebab dalam waktu normal, produksi masker saja di China dapat mencapai 20 juta per hari, terbesar di dunia. Selain itu, perusahaan pendukung yang esensial dalam melawan wabah corona juga sudah beroperasi, mulai pertanian, pertambangan batu bara, logistik, hingga tukang kurir. 

Sampai berita ini diturunkan, tingkat operasi produsen biji-bijian sudah mencapai 94,6%, pertambangan batubara 57,8%, dan logistik 40%. Beberapa sektor lainnya juga mulai berjalan normal, tapi bertahap mengingat para pengusaha yang juga mengikuti instruksi pemerintah membatasi karyawan yang bekerja di kantor.

“Namun, kami juga masih menghadapi sejumlah isu yang menghambat pemulihan produksi nasional, dari kekurangan tenaga kerja, bahan pelindung, keterbatasan produksi, hingga tekanan keuangan,” kata Liang. “Kami akan mencoba bekerja sama dengan komisi dan kementerian lain dalam mengatasi isu tersebut.

TAG#singapura, #corona

200652188

KOMENTAR