Pemerintah Terus Dukung Industri Mobil Listrik Dalam Negeri Agar Bisa Jadi Pemain Global
CIKARANG, INAKORAN.COM
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerja ke PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang, Jawa Barat, pada Selasa (27/12/2022). Dalam kesempatan itu Menko Airlangga mengapresiasi keterlibatan HMMI dalam mendukung Net Zero Emission.
“Saya mengucapkan selamat kepada seluruh jajaran CEO dan Pimpinan, Direksi dari PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia atas produksi mobil listrik di Indonesia. Ini dengan teknologi elektrifikasi tentu bisa menjadi salah satu cara untuk mencapai Net Zero Emission.”
Menko Airlangga juga mengapresiasi penggunaan fasilitas latest VR technology untuk mendukung pengembangan industri manufaktur di PT HMMI.
“Jadi kita mendorong agar elektrifikasi ini berhasil dan tentunya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Hyundai Motor dan saya lihat bahwa ini salah satu yang paling modern dan mementingkan terkait dengan kenyamanan pekerja,” ujar Menko Airlangga.
Industri otomotif menjadi salah satu faktor pendukung terbesar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor ini meneruskan tren pemulihan dengan menyerap tenaga kerja langsung dalam jumlah yang cukup besar.
Oleh karena itu pemerintah terus memberikan dukungan untuk perkembangan industri otomotif Indonesia agar bisa bertransformasi menjadi pemain global dalam industri kendaraan listrik. Iklim investasi juga terus didorong untuk meningkatkan peluang pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air.
Dalam kunjungan kerja ini, Menko Airlangga melakukan peninjauan perkembangan pabrik PT HMMI yang memiliki luas lahan 77,7 hektar. Airlangga juga melakukan test drive salah satu mobil listrik keluaran Hyundai yakni Ioniq Prime Xtend Black.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula sejumlah tokoh penting seperti Menteri Perindustrian, Presiden Hyundai Motor Asia Pacific, Perwakilan Duta Besar Korea Selatan, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, serta Staf Khusus Menko Perekonomian.
KOMENTAR