Penambahan Tarif Kepada Produk China Sejumlah Korporasi Siap Pindah Dari China

Hila Bame

Monday, 19-08-2019 | 12:12 pm

MDN
Ilustrasi (ist)

Jakarta, Inako

Penambahan tarif terhadap produk buatan China mengancam margin perusahaan  dan mengganggu rantai pasokan yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.

Kondisi ini membuat beberapa perusahaan teknologi  yang membuka usaha di daratan China  menyiapkan rencana cadangan jika perang dagang antara Amerika Serikat dan China berakhir menjadi lebih parah, mereka akan  memindahkan produksi mereka keluar dari China.

Cupertino dan Foxconn (Hon Hai), perusahaan manufaktur utama untuk produk Apple Inc., yang beberapa bulan lalu menyatakan bahwa mereka memiliki kapasitas yang cukup untuk melakukan produksi iPhone yang akan dipasarkan di AS, di kawasan lain selain China, jika perlu.

Beberapa waktu lalu, pembuat laptop HP Inc., Inventec Corp., mengatakan akan memindahkan produksi notebook untuk pasar AS keluar dari China dalam beberapa bulan ke depan.

Pengumuman ini menambah eksodus industri teknologi dari daratan China di tengah intensitas perang dagang antardua ekonomi terbesar dunia yang sempat memanas.

Pekan lalu, Direktur Inventec Maurice Wu mengatakan bahwa dia berencana untuk memindahkan seluruh kegiatan operasional produksi laptop yang terikat dengan pasar AS ke pusat perusahaan di Taiwan dalam kurun waktu 2 hingga 3 bulan.

Selain komputer notebook HP, perusahaan Wu juga merakit AirPods, produk aksesoris Apple, yang menyumbang sekitar sepertiga dari total pendapatan perusahaan.

Meskipun Presiden AS Donald Trump telah memutuskan untuk menunda tarif 10% terhadap tambahan impor China, termasuk laptop dan produk lainnya, perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat menunggu resolusi perdagangan.

Dari Inventec hingga Hon Hai Precision Industry Co., kedua perusahaan asal Taiwan yang memproduksi sebagian besar produk elektronik dunia kini tengah mempertimbangkan kembali ketergantungan mereka terhadap China jika suatu saat nanti perang dagang mereda.

"Pergeseran produksi telah merusak upaya efisiensi dan margin perusahaan. Perang dagang sangat menyakitkan bagi kami," ujar Wu, seperti dikutip melalui Bloomberg, Minggu (18/8/2019).

Peningkatan tarif terhadap produk buatan China mengancam margin perusahaan terhapus dan mengganggu rantai pasokan yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.

Microsoft Corp, Amazon.com Inc., Sony Corp dan Nintendo Co. adalah di antara perusahaan lainnya yang tengah menimbang pilihan mereka untuk menjauhi titik krisis dari perang dagang, menuju kawasan terdekat seperti Asia Tenggara dan India.

Dilansir melalui Bloomberg, Google Alphabet Inc. telah mengalihkan sebagian besar produksi motherboard yang akan dijual di pasar AS ke Taiwan.

Hampir berlangsung secara bersamaan, CEO Compal Electronics Inc. Martin Wong, yang merupakan rival dari Inventec, mengatakan bahwa pihaknya telah menggeser beberapa produksi lini produk notebook ke Taiwan serta mempertimbangkan untuk melakukan lebih banyak investasi di Vietnam jika perang tarif tidak kunjung selesai.

Sementara itu, Direktur Quanta Computer Inc. Barry Lam mengatakan pada pekan lalu bahwa bisnisnya dipastikan pindah ke Asia Tenggara, tetapi belum ada tenggat waktu yang ditentukan.

"Quanta untuk saat ini bertujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan untuk melakukan produksi di luar China dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di Taiwan," ungkap CFO Quanta Elton Yang.

 

TAG#China-AS

188642040

KOMENTAR