Pengrajin Waykanan Ubah Pelepah Pisang Jadi Bahan Bernilai Ekonomis

Inakoran

Wednesday, 21-03-2018 | 01:45 am

MDN
Bupati Way Kanan Raden Adipati Surya didampingi Ke

ong>Waykanan, Inako –

Umumnya orang mengenal pelepah pisang sebagai sampah yang mengering lalu lapuk dan berubah menjadi pupuk yang bisa menyuburkan tanaman.

Akan tetapi, tidak demikian di tangan para pengrajin di Kabupaten Waykanan Provinsi Lampung. Di tangan para pengrajin, pelepah pisang bisa disulap menjadi barang yang bernilai jual tinggi.

"Pelepah pisang yang hanya menjadi sampah saja, saat ini dapat diolah menjadi bahan utama berbagai kerajinan rumahan yang siap dipasarkan," kata Ketua Dekranasda Kabupaten Waykanan Dessy Afrianti Adipati di Waykanan, Selasa (20/3/2018).

Dia menjelaskan dengan adanya kerajinan seperti itu, pelepah pisang yang tadinya hanya sebagai sampah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku utama.

Istri Bupati Waykanan Raden Adipati Surya itu, menjelaskan, banyak karya berbahan baku pelepah pisang yang berhasil dipromosikan ke luar Waykanan, seperti wadah minum, wadah tisu, wadah gelas, wadah teko, nampan, dan bunga.

Walaupun masih terbilang murah, lanjut dia, kerajinan dari bahan yang tidak bisa dimanfaatkan itu menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk kebutuhan rumah tangga para perajin.

"Alhamdulilah menambah satu kegiatan lagi para kader PKK yang ada di Kecamatan Buay Bahuga, semoga kegiatan terus berjalan dan bisa dipromosikan di berbagai kegiatan dan `event` tingkat provinsi dan nasional," katanya.

Dessy menjelaskan pada 2017, dirinya sebagai ketua TP PKK bersama dengan anggota lainnya, melakukan kunjungan dan studi banding ke Provinsi D.I. Yogyakarta untuk melihat kerajinan tangan. Pada 2018, Kecamatan Buay Bahuga telah mengaplikasikan hasil studi banding tersebut kepada anggota TP PKK kecamatan setempat.

Cikmawati, perajin pelepah pisang asal Kampung Sukadana mengatakan bahwa membuat kerajinan rumahan dari pelepah pisang membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang cukup tinggi.

Namun, harga setiap produk kreasi tersebut cukup murah. Harga yang ditawarkan juga cukup bervariasi, mulai dari yang paling murah Rp10 ribu hingga paling mahal Rp200 ribu.

KOMENTAR