Perang 11 Hari yang Menegangkan Israel-Hamas
JERUSALEM, INAKORAN
Pengeboman Israel atas apa yang digambarkannya sebagai target militer di Gaza dimulai setelah bentrokan antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa.
Hamas telah memberi pasukan Israel batas waktu pukul 6 sore untuk meninggalkan kompleks itu, salah satu tempat paling suci Islam dan mungkin situs religius paling sensitif di dunia.
Ketika tenggat waktu berakhir, Hamas meluncurkan roket, mendorong militer Israel untuk melancarkan operasi yang bertujuan untuk mendegradasi kelompok militan, yang telah menguasai Gaza sejak 2007.
Tentara Israel mengatakan telah mencapai ratusan sasaran militer di Gaza dan menewaskan puluhan komandan militan.
Netanyahu mengatakan kampanye itu membuat Hamas dan Jihad Islam mundur "bertahun-tahun".
Kelompok Palestina dan internasional menuduh Israel sembarangan menyerang situs non-militer selama kampanye.
Israel mengatakan pihaknya mengambil semua langkah untuk menghindari korban sipil, termasuk dengan menelepon penduduk untuk memperingatkan mereka tentang serangan yang akan segera terjadi, dan menyalahkan Hamas karena menempatkan senjata dan situs militer di daerah padat penduduk.
Kampanye pengeboman itu memaksa banyak penduduk Gaza yang putus asa mencari perlindungan di sekolah dan masjid.
Ini juga meningkatkan ketegangan secara tajam dan memicu kekerasan antara orang Yahudi dan Arab-Israel, sementara pengunjuk rasa Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem timur berulang kali bentrok dengan pasukan keamanan.
Di Tepi Barat, tentara telah menewaskan 25 warga Palestina sejak pecahnya permusuhan. Korban tewas terburuk dalam beberapa tahun di wilayah Palestina yang diduduki termasuk beberapa warga Palestina yang menurut tentara Israel telah berusaha untuk menabrak atau menusuk pasukan Israel di pos pemeriksaan.
Source: AFP
KOMENTAR