Perekonomian Tumbuh 5,72%, PSI: Indonesia Butuh Pemimpin Seperti Jokowi, Bukan Antitesisnya!
Jakarta, Inakoran.com
Juru Bicara Bidang EKonomi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andre Vincent Wenas menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,72% patut disyukuri.
“Kinerja pemerintah yang berhasil membawa pertumbuhan ekonomi 5,72% (year on year) di kuartal ketiga tahun 2022 ini patut disyukuri. Walau dibarengi tingkat inflasi yang menurut BPS sebesar 5,71% masih positiflah, walau tipis-tipis ya,” ujar Vincent Wenas.
Baca juga: Terima Audiensi Duta Besar Korea, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama Ekonomi Digital
Lebih lanjut Vinecent Wenas mengatakan, pertumbuhan yang positif tersebut menunjukkan bahwa ada sinyal optimisme di tengah-tengah ancaman resesi global.
“Apalagi laju pertumbuhan (growth-rate) kita ini melampaui Amerika Serikat yang tumbuh 1,8%, China 3,9%, Singapura 4,4%, Taiwan 4,1%, Uni Eropa 2,4%. Kita hanya kalah dari Vietnam yang berhasil tumbuh spektakuler 13,7%. Ekonomi global mulai ada tanda-tanda menggeliat. Semoga tidak jadi resesi, makanya kita mesti tetap waspada. Yah mudah-mudahan saja ya,” tegas Vincent Wenas.
Peningkatan pertumbuhan yang persisten selama 4 kuartal berturut-turut menurut Andre tidak terlepas dari kepemimpinan serta berbagai kebijakan strategis Presiden Joko Widodo selama ini.
"Presiden Jokowi mengorkestrasi kerja kompak kabinetnya, seperti dalam program perlindungan sosial (bansos) yang relatif berjalan baik, artinya tak ada lagi korupsi bansos misalnya, telah ikut menjaga daya beli masyarakat. Ini perkuatan di sisi konsumsi,” ujar Vincent Wenas.
Sektor industri mampu tumbuh 17,88%, pertambangan tumbuh 13,47%, sektor pertanian 12,91%, perdagangan 12,74%, dan konstruksi 9,45%.
"Pendeknya hampir semua sektor tumbuh positif, hanya yang terpuruk memang sektor kesehatan lantaran tertimpa pandemi. Kita sedang menuju ke fase pemulihan,” jelas Vincent Wenas.
“Maka kita mesti terus menjaga momentum pertumbuhan ini supaya berkelanjutan. Oleh karena itulah mengapa pada pemilu 2024 sebentar lagi kita butuh pemimpin yang mampu melanjutkan kerja-kerja baik Presiden Joko Widodo, bukan sekedar yang mau menggantikannya, apalagi antitesisnya!” begitu pungkas Andre mengakhiri keterangannya.
KOMENTAR