Perjalanan Panjang Megawati Soekarnoputri
JAKARTA, INAKORAN.COM
Siapa si yang nggak kenal sama Megawati Soekarnoputri? Satu-satunya perempuan yang pernah jadi Presiden Indonesia sekaligus pemimpin salah satu partai besar di Tanah Air. Bagaimana si perjalanan Ibu Mega sehingga bisa sampai sehebat sekarang?
Megawati lahir di Yogyakarta pada 23 Januari 1947 dari pasangan Ir. Soekarno dan Ibu Fatmawati. Lahir sebagai anak presiden, masa muda Megawati ternyata tidak gampang. Tahun 1967 beliau keluar dari Universitas Padjajaran Bandung untuk menemani sang ayah setelah kejatuhannya.
Setelah Bung Karno meninggal tahun 1970, Megawati belajar psikologi di Universitas Indonesia, tapi keluar lagi setelah dua tahun.
Karier politik Megawati dimulai tahun 1987 ketika bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia atau PDI menjelang Pemilihan Legislatif. Status anak Soekarno membantu beliau mencapai popularitas.
Walaupun saat itu PDI berada di urutan akhir, Megawati berhasil terpilih sebagai anggota DPR.
Baca juga: PKS Sarankan Jokowi Undang Para Capres Ke Istana
Tahun 1993, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum PDI secara de facto melalui Kongres Luar Biasa di Sukolilo, Jawa Timur, mengalahkan petahana Soejadi dan Budi Harjono yang saat itu didukung pemerintah.
Kemenangan Megawati itu mengejutkan penguasa Orde Baru. Tiga tahun setelah itu, yakni tahun 1996, pencalonan Megawati dalam Kongres PDI di Medan Sumatera Utara, dijegal. Perpecahan pun tidak bisa dihindari. Dalam tubuh PDI terjadi dualisme kepemimpinan yakni PDI pimpinan Soerjadi dan PDI pimpinan Megawati.
Pertengahan tahun itu, terjadi penyerangan terhadap kantor partai yang ditempati Megawati dan pendukungnya di Menteng Jakarta Pusat. Peristiwa itu dikenal sebagai peristiwa Kudatuli.
Baca juga: Persekusi Terhadap Pesantren Al Zaitun dan Effect Bahayanya
Posisi Megawati sebagai ketua partai menguat setelah Soeharto lengser tahun 1998. Menjelang Pemilu 1999, PDI berubah nama menjadi PDI Perjuangan. Berkat langkah turun ke bawah yang menjadi prioritas kala itu, PDI Perjuangan berhasil memenangkan Pemilu 1999.
Walaupun PDI Perjuangan menang Pemilu, Megawati gagal menjadi presiden. Beliau hanya terpilih sebagai wakil presiden mendampingi Gus Dur. Namun, tahun 2001 Megawati menjadi Presiden menggantikan Gus Dur yang dimakzulkan oleh MPR.
Ketika pemilihan langsung diterapkan pada Pemilu 2004, PDI Perjuangan tidak mampu mempertahankan kemenangan di Pemilu sebelumnya. Mereka terpaksa berada di posisi kedua setelah Partai Golkar.
Baca juga: Musk Akan Membatasi Jumlah Tweet yang Dapat Dibaca Pengguna
Dalam kontestasi yang sama, Megawati juga gagal menang di Pilpres 2004, kalah dari Soesilo Bambang Yudhoyono yang berpasangan dengan Jusuf Kalla. Di Pemilu 2009, Megawati yang maju bersama Prabowo Subianto, lagi-lagi kalah dari SBY yang saat itu menggandeng Boediono.
Sepuluh tahun berada di luar pemerintahan, PDI Perjuangan akhirnya kembali merebut kekuasaan melalui pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang menang di Pilpres 2014. Kemenangan itu berhasil dipertahankan pada Pemilu 2019.
Keberhasilan PDI Perjuangan bertahan di lingkaran kekuasaan selama 10 tahun tidak terlepas dari peran besar Megawati. Di bawah kepemimpinan Ibu Mega, PDI Perjuangan menjadi partai dengan kekuatan politik yang luar biasa besar.
Sebentar lagi, Pemilu 2024 akan digelar. Menarik untuk ditunggu apakah Ibu Mega dengan kharismanya yang besar bisa membuat PDI Perjuangan menang hattrick dalam Pilpres.
KOMENTAR