Perjalanan  Usaha Pak John:  Dari Hidup di Pinggir Jalan Hingga Miliki Usaha Bakmie John

Sifi Masdi

Tuesday, 07-11-2023 | 17:58 pm

MDN
Oulet Bakmie John di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan [inakoran/garvitatv]

 

 

 

 

Jakarta, Inako

Kisah perjalanan hidup Pak John adalah sebuah cerita inspiratif yang memulai usaha  dari nol dan bertransformasi menjadi kisah sukses yang luar biasa. Namanya aslinya adalah Laurens. Namun ia kemudian menggunakan nama John atas usualan  teman, karena kelihatan lebih keren dan mudah diingat. Nama John kemudian berkembang menjadi merek dagangnya.

John, Pemilik Usaha Bakmie John [inakoran/garvitatv]

 

John mengawali hidupnya di jalanan keras Kota Jakarta tahun 1987. Ia memulai hidup dari pinggir jalan  untuk sekedar bertahan hidup alias mencari makan, tanpa memilih jalan pintas atau kejahatan. Ia adalah contoh nyata dari seseorang yang tidak pernah menyerah, tidak pernah menghalalkan segala cara demi bertahan hidup.

 

BACA JUGA:  Koalisi Masyarakat Sipil Desak Anwar Usman Mundur dari Jabatan Ketua MK

Awalnya, John bekerja sebagai penjaga malam di Pasar Senen pada tahun 1987 hingga 1989. Namun, setelah dua tahun berjibaku dengan pekerjaan yang sangat keras itu, John mulai merenung dan mencari alternatif yang lebih baik untuk masa depannya. Maka dimulailah pencariannya di Jakarta Selatan.

John sadar bahwa melihat orang lain adalah satu-satunya cara untuk memperoleh makanan. Namun, ia tahu bahwa bekerja seperti itu tidak akan cukup jika kelak ia berkeluarga.

 

 

 

 

Cinta pada Pandangan Pertama

Keajaiban cinta memasuki hidup John saat ia bertemu dengan calon istrinya di sebuah hotel di Pasar Baru, tempat ia bekerja sebagai penjaga hotel. Ibu dari anak-anaknya bekerja di sebuah perusahaan konveksi yang berdekatan dengan hotel itu.

Bakmi John [inakoran/garvitatv]

 

BACA JUGA: PPBI Perkuat Ekspor Bagi Bisnis Bonsai Indonesia

Saat John pertama kali melihat calon istrinya, ia merasa tertarik padanya, meskipun calon istrinya lebih dulu merasa takut dengan penampilan John yang tampak lelah dan berambut keriting. Calon istrinya bahkan meminta teman-temannya untuk berbohong jika John datang ke tempat kerjanya. Namun, John tidak pernah menyerah, dan dengan tekad yang kuat, ia berhasil mengejar calon istrinya hingga akhirnya membangun keluarga bahagia bersamanya.

Setelah menikah, John mencoba peruntungannya dengan menjual teh botol di Terminal Blok M pada tahun 1990-an. Harga teh botol saat itu hanya Rp 60 per botol, dan ia menjadi salah satu pedagang yang selalu siap jika ada yang membeli teh botol untuk melengkapi hidangan mereka, seperti Mie, Bakso, dan Ketoprak. Kebetulan di sebelah lapak Teh Botolnya ada jualan Bakso, Bakmie, dan ketoporak.

Dari Teh Botol ke Bakmi

Namun, hidupnya berubah lagi ketika ia tanpa sengaja beralih ke bisnis bakmi. Temannya yang menjual bakmi di samping lapak teh botolnya menawarkan John untuk mengambil alih usahanya karena temannya tidak ingin lagi berurusan dengan petugas keamanan yang sering datang. John setuju dan membeli gerobak bakmi dengan pembayaran cicilan, serta setuju untuk membeli bahan mie dari pelanggan temannya.

 

 

 

 

Pada awalnya, perjuangan berjualan bakmi tidak mudah. John harus berkeliling sekitar Kompleks BNI, Gandaria, Jakarta Selatan, mendorong gerobak bakmi dari satu tempat ke tempat lain. Ia ingat saat seorang ibu calon pembeli menolak membeli bakmi karena melihatnya berkeringat saat memasak. Pengalaman itu membuat John semakin termotivasi untuk sukses dalam usahanya.

 

BACA JUGA: Menteri Teten: Rumput Laut Wakatobi Potensial Jadi Penggerak Hilirasi Nasional

Ketekunan dan kerja keras John akhirnya membawanya menuju kesuksesan. Bisnis Bakmie John berkembang perlahan-lahan sejak tahun 1997, dan ia memiliki beberapa bantuan seperti pengantar mie dan pembantu yang membantunya mencuci piring. Dengan upaya kerasnya, ia berhasil mengembangkan bisnisnya dan bahkan memiliki 22 cabang Bakmie John sebagai waralaba. Meskipun ada tantangan, beberapa cabang berhasil bertahan dan berkembang, membuktikan kegigihan dan dedikasi John dalam usahanya.

Pelayanan Bakmie John [inakoran/garvitatv]

 

Hari ini, Bakmie John terus tumbuh dan berkembang. John berupaya untuk menjaga kualitas dan layanannya dengan membuka outlet yang lebih besar di Jalan Sampit No. 10 Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Tempat ini telah menjadi representasi dari kisah sukses John. Ia telah mempekerjakan 11 karyawan yang melayani pelanggan dengan sepenuh hati. John telah membuktikan bahwa dengan tekad, kerja keras, dan tekun, seseorang bisa meraih impian dan sukses dalam bisnis, bahkan setelah memulai hidupnya dari pinggir jalan.

 



 

KOMENTAR