Persatuan Insinyur Indonesia (PII) : Masuki Revolusi Industri 4.0, Ini 3 Poin Prioritas

Hila Bame

Saturday, 17-11-2018 | 06:18 am

MDN
Ilustrasi (ist)

 

Jakarta, Inako

 Kemajuan teknologi dan informasi akan membawa perubahan pelayanan dalam segala sektor bisnis di dunia. Efesiensi dalam pelayanan adalah salah satu kunci utama dalam bisnis. Namun demikian tidak semua elemen bisnis terjawab oleh karena luasnya rentang bisnis dan karakteristiknya.

NKRI dengan memiliki sumber daya yang besar  terutama sumber daya manusia memainkan peran penting untuk menjawab tantangan bisnis sekarang dan masa akan datang. 

"Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup besar, kita gunakan itu sebagai modal. Jadi modal itu bukan hanya dari investasi, namun juga modal sumber daya manusia untuk pertumbuhan. Kalau kita memiliki sumber daya manusia yang kompetitif maka kita bisa mengisi semua elemen untuk membuat nilai tambah yang signifikan," ujar Ketua Umum PII A. Hermanto Dardak di Jakarta pada Jumat (16/11/2018) malam. usai konferensi pers Kongres ke XXI PII dan Dialog Nasional.

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyebut ada tiga poin penting yang perlu diprioritaskan Indonesia untuk memasuki Revolusi Industri 4.0.

"Intinya pertama adalah di segala bidang kita identifikasi bahwa ada elemen-elemen yang kita harus menggunakan otomatisasi. Hal ini bisa membuat efisien dan efektif sehingga proses produksi bisa lebih cepat," ujar Ketua Umum PII A. Hermanto Dardak di Jakarta pada Jumat (16/11/2018) malam.

Selain itu, dia menyebutkan prioritas kedua adalah bahwa teknologi cerdas sekarang bisa menghubungkan semua perangkat, menurutnya hal ini harus diidentifikasikan prioritasnya di bagian mana kita paling siap. "Karena di situlah prioritasisasi menjadi penting, intinya hal ini harus dilakukan."

Poin ketiga, menurut Hermanto, adalah sumber daya manusianya harus disiapkan, mengingat sumber daya ini merupakan modal penting untuk memasuki Revolusi 4.0.

"Indonesia memiliki sumber daya manusia yang cukup besar, kita gunakan itu sebagai modal. Jadi modal itu bukan hanya dari investasi, namun juga modal sumber daya manusia untuk pertumbuhan. Kalau kita memiliki sumber daya manusia yang kompetitif maka kita bisa mengisi semua elemen untuk membuat nilai tambah yang signifikan," ujarnya usai konferensi pers Kongres ke XXI PII dan Dialog Nasional.

Kongres PII XXI dan Dialog Nasional ini merupakan salah satu langkah strategis, yang dilakukan dalam meluncurkan roadmap Making Indonesia 4.0 yang menargetkan Indonesia akan masuk dalam jajaran 10 besar ekonomi dunia tahun 2030 mendatang.

Roadmap ini dapat menjadi pegangan para industriawan untuk memahami langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk menyongsong era industri 4.0 yang ditahap awal akan fokus pada lima sektor prioritas yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan busana, industri otomotif, industri elektronik, serta industri kimia.

 

KOMENTAR