Politisi Iran Hargai Kepala Trump Dengan Uang Rp 41 Miliar

Binsar

Wednesday, 22-01-2020 | 09:12 am

MDN
Presiden Amerika Serikat Donald Trump [ist]

Teheran, Inako

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bisa disebut sebagai kepala negara yang paling dibenci warga Iran khususnya dan Timur Tengah umumnya.

Hal itu tentu tidak terlepas dari sepak terjang sosok ini dalam berbagai keputusan politik yang dinilai sangat merugikan negara-negara Timur Tengah khususnya Iran belakangan ini.

Karena itu tidak mengherankan jika saat ini banyak pihak yang berupaya menghabisinya dengan cara apapun.

Tentu saja, rencana menghabisi orang sekelas Donald Trump bukan perkara gampang mengingat dia adalah presiden sebuah negara adidaya.

Akan tetapi, posisi sebagai orang nomor satu Amerika Serikat ternyata tidak menjamin Trump aman dari ancaman pembunuhan.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa seorang politisi Iran telah menawarkan hadian USD3 juta atau sekitar Rp41 miliar bagi siapa pun yang berhasil membunuh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

"Atas nama orang-orang provinsi Kerman, kami akan membayar penghargaan tunai USD3 juta kepada siapa pun yang membunuh Trump," kata Ahmad Hamzeh kepada anggota parlemen, seperti dikutip dari laman The National, Selasa (21/1/2020).

Ia tidak merinci apakah keputusan itu dibuat oleh ulama penguasa Iran untuk mengancam Presiden AS Donald Trump atau orang-orang Kerman.

Hamzeh berasal dari kota Kahnuj di provinsi Kerman. Ini adalah provinsi yang sama dari mana Qassem Suleimani, komandan utama Pasukan Quds Iran yang dibunuh oleh pesawat tak berawak AS pada 3 Januari di Irak, berasal. Kerman adalah wilayah yang menghasilkan kacang pistasi terbanyak di planet ini.

Politisi itu juga mengancam AS dan kedutaan serta pangkalan militernya di wilayah tersebut. Ia bahkan menyatakan bahwa kematian jenderal Iran lebih berbahaya bagi AS.

"Anda akan merasakan kenyataan ini bahwa Martir Qassem Suleimani lebih berbahaya daripada Haj Qassem Suleimani," ujarnya.

Laporan sebelumnya selama pemakaman Qassem Suleimani telah menduga bahwa seorang eulogis tak dikenal menyerukan hadiah atas kepala Trump.

"Iran memiliki 80 juta penduduk. Berdasarkan populasi Iran, kami ingin mengumpulkan USD80 juta, yang merupakan hadiah bagi mereka yang mendekati kepala Presiden Trump," bunyi eulogi.

"Kami orang Iran berjumlah 80 juta orang," bunyi eulogi itu. “Jika masing-masing dari kita menyisihkan satu dolar Amerika, kita akan memiliki 80 juta dolar Amerika, dan kita akan menghadiahkannya kepada siapa saja yang membawa kita kepala (Trump) sejumlah uang itu," sambung eulogi itu.

Masih belum jelas siapa yang mengeluarkan eulogis itu atau apakah ia terkait dengan rezim Iran dan tidak ada indikasi bahwa Teheran telah menyetujui hadiah yang diusulkan atau pun hadiah Hamzeh yang baru saja diumumkan.

Seorang utusan AS, Robert Wood, pada hari Selasa di Jenewa menyebut tawaran hadiah USD3 juta dari politisi Iran kepada siapa pun yang membunuh Presiden AS Donald Trump adalah "konyol" dan menunjukkanan "dasar-dasar teroris" dari pemerintah Iran.

KOMENTAR