Prabowo dan Anies Buka Buku Lama, Ganjar: Saya Jadi Tidak Enak dengan Dua Kawan Saya Ini

Timoteus Duang

Wednesday, 13-12-2023 | 10:43 am

MDN
Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Prabowo Subianto dan Anies Baswedan “buka buku lama” saat membahas isu penguatan demokrasi dalam Debat Perdana Capres 2024 di Gedung KPU RI, Selasa (12/12/2023).

 

Mulanya moderator melontarkan pertanyaan pada Anies Baswedan soal kebijakan dalam membenahi partai politik di Indonesia.

“Kepercayaan publik terhadap partai politik di Indonesia selalu rendah. Pertanyaan, apa kebijakan yang akan Anda lakukan untuk melakukan pembenahan tata kelola partai politik?”

Menurut Anies, selain tidak percaya pada partai politik, masyarakat juga tidak percaya pada proses demokrasi yang terjadi.

Baca juga: Counter Attack Prabowo ke Anies Soal Konflik Papua: Nggak Sesederhana Itu, Pak Anies

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyoroti dua gejala, yaitu terpasungnya kebebasan berbicara dan kurangnya peran oposisi.

“Dan kalau kita saksikan akhir-akhir ini, dua ini mengalami problem. Kita menyaksikan bagaimana kebebasan berbicara menurun, termasuk mengkritik partai politik,” ujar Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, persoalan demokrasi di Indonesia jauh lebih penting dari persoalan partai politik.

Baca juga: Ganjar Optimis Bisa Atasi Tragedi Kanjuruhan dan KM50 Secara Tuntas

Dalam tanggapannya, Prabowo menilai pendapat Anies ini terlalu berlebihan. Menteri Pertahanan itu mengingatkan Anies bahwa langkah politiknya di Pilkada DKI Jakarta merupakan buah dari proses demokrasi.

“Mas Anies dipilih jadi Gubernur DKI menghadapi pemerintah yang berkuasa, saya yang mengusung Bapak,” ungkap Prabowo.

“Kalau demokrasi kita tidak berjalan, tidak mungkin Anda jadi Gubernur. Kalau Jokowi diktator, Anda tidak mungkin jadi Gubernur. Saya waktu itu oposisi, Mas Anies. Anda ke rumah saya, kita oposisi, Anda terpilih.”

Baca juga: Ganjar Minta Sesi Tanya Jawab Diperbanyak di Debat Berikutnya

Sementara itu, Ganjar Pranowo hanya tersenyum melihat kedua kompetitornya ini berdebat dan membuka kartu masa lalu.

Ketika diberi kesempatan berbicara oleh moderator debat Velerina Daniel, Ganjar menyebut dirinya tidak enak pada Prabowo dan Anies.

“Saya jadi tidak enak ini Mba, hari ini. Mohon maaf saya tidak enak karena dua kawan saya sedang nagih janji dan membuka buku lama.”

Baca juga: Ganjar Berkomitmen Hadirkan Internet Gratis di Seluruh Indonesia

Lebih lanjut mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebut bahwa demokrasi tidak mungkin berjalan tanpa partai politik.

“Yang pertama tidak ada demokrasi tanpa partai politik. Tidak ada. Suka tidak suka, mau tidak mau. Dan fungsi partai politik itu adalah agregasi, sumber rekrutmen kader, pendidikan politik,” tegas Ganjar.

 

KOMENTAR