Presiden Iran Mengalami Kecelakaan Helikopter Dalam Perjalanan Dari Azerbaijan
Jakarta, Inakoran
Helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi mengalami pendaratan darurat di provinsi timur Azerbaijan, dekat kota Jolfa, di perbatasan dengan Azerbaijan, sekitar 372 mil barat laut Teheran, pada hari Minggu, 19 Mei.
Upaya penyelamatan dipersulit oleh kondisi cuaca buruk di daerah tersebut, yang mengalami hujan lebat, kabut dan angin, menurut lapotan televisi Iran, mengutip Marca. Meski sulit, tim penyelamat berusaha mencapai lokasi pendaratan di tempat yang digambarkan sebagai hutan. Kondisi pemimpin Timur Tengah tersebut saat ini belum diketahui.
Raisi berada di wilayah tersebut untuk meresmikan bendungan bekerja sama dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Bendungan ini merupakan pembangunan bersama ketiga di Sungai Aras antara kedua negara, dengan tujuan kunjungan ini adalah untuk memperkuat hubungan bilateral dan memantau kemajuan proyek infrastruktur bersama.
Raisi bepergian ditemani oleh Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, gubernur Azerbaijan timur dan pejabat lainnya, menurut kantor berita IRNA yang dikelola pemerintah Iran.
Seorang pejabat setempat menggambarkan kejadian tersebut sebagai sebuah kecelakaan, dalam sebuah wawancara dengan sebuah surat kabar Iran, namun mengakui bahwa mereka belum berhasil mencapai lokasi kejadian menurut Associated Press.
Bagaimana kesehatan Raisi?
Namun sejauh ini, belum ada rincian lebih lanjut mengenai kondisi kesehatan Raisi dan rombongan, maupun penyebab spesifik pendaratan darurat tersebut.
Pihak berwenang terus memantau situasi dan diharapkan lebih banyak informasi akan diperoleh saat tim penyelamat mendapatkan akses ke lokasi kejadian.
Raisi, 63 tahun, adalah pemimpin garis keras di Iran yang sebelumnya mengepalai peradilan negara tersebut. Dia dianggap sebagai anak didik Ayatollah Ali Khamenei, dan beberapa analis memperkirakan dia bisa menggantikan pemimpin berusia 85 tahun itu setelah kematiannya atau pengunduran dirinya.
Raisi memimpin pemerintahan dan memerlukan persetujuan Ayatollah untuk dapat menjabat, karena Pemimpin Tertinggi Iran menjabat sebagai Kepala Negara seperti halnya Raja di Inggris.
TAG#Ebrahim Raisi, #Presiden, #Iran, #Kecelakaan, #Helikopter
182205714
KOMENTAR