Presiden Iran menyerukan larangan pernikahan, upaya menghentikan penyebaran COVID-19

Iran, Inako
Presiden Iran Hassan Rouhani menyerukan pada Sabtu (11 Juli) untuk pertemuan besar seperti pernikahan dilarang membendung peningkatan infeksi virus corona, tetapi bersikeras ekonomi negara harus tetap terbuka.
Tak lama setelah pidato Rouhani di televisi, seorang pejabat polisi di Teheran mengumumkan penutupan semua tempat pernikahan dan berkabung di ibukota sampai pemberitahuan lebih lanjut.
BACA JUGA:
Disney World dibuka kembali WHO mendesak berhati-hati dengan virus gelombang kedua
Iran secara bertahap mengendurkan pengunciannya sejak pertengahan April, tetapi baru-baru ini melaporkan kenaikan tajam dalam tingkat infeksi.
Korban tewas pada hari Sabtu naik 188 dari 24 jam sebelumnya menjadi 12.635, sementara jumlah total kasus yang didiagnosis mencapai 255.117, naik 2.397 selama periode yang sama, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Sima Sadat Lari di TV pemerintah.
"Kita harus melarang upacara dan pertemuan di seluruh negeri, apakah pernikahan atau pesta," kata Rouhani.
"Sekarang bukan waktunya untuk festival atau seminar," katanya, seraya menambahkan bahwa ujian masuk universitas pun mungkin harus ditangguhkan.
Rouhani dan pejabat lainnya menyalahkan kenaikan infeksi sebagian pada pesta pernikahan, bangun dan pertemuan publik lainnya.
Penasihat Satuan Tugas Koronavirus Iran memperingatkan bahwa jika langkah-langkah yang tepat tidak diambil, antara 50.000 dan 60.000 orang dapat meninggal akibat pandemi.
"Gelombang kedua, yang akan terjadi pada musim gugur, akan jauh lebih mematikan," kata penasihat itu, Hossein Qenaati, menurut kantor berita semi-resmi ISNA.
Sementara berjuang untuk menghentikan penyebaran COVID-19, otoritas Iran khawatir bahwa langkah-langkah yang lebih keras dapat menghancurkan ekonomi yang sudah terhuyung-huyung di bawah sanksi AS.
"Pilihan termudah adalah menutup semuanya," kata Rouhani. "Tapi kemudian orang akan turun ke jalan karena kelaparan dan pengangguran."
TAG#IRAN, #CORONA VIRUS
195509490

KOMENTAR