PSI Mendapat Lonjakan Suara di Taipei, Rekapitulasi Nasional Dipertanyakan

Sifi Masdi

Tuesday, 05-03-2024 | 09:03 am

MDN
Acara Kopi Darat Nasional PSI di Djakarta Theater (inakoran/garvita tv]

 

 


 

Jakarta, Inako

 

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) tengah menjadi sorotan publik karena mengalami lonjakan drastis suara dalam perhitungan real count oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kontroversi muncul saat rekapitulasi hasil suara di wilayah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Taipei, yang mengungkap kelebihan perolehan suara PSI. Peristiwa ini mengemuka melalui pengawasan ketat seorang saksi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bernama Putu Bravo, pada Rapat Pleno Rekapitulasi Hasil Perolehan Suara Luar Negeri tingkat nasional, yang berlangsung di Kantor KPU RI, Jakarta, pada Senin (4/3/2024).

 

Putu Bravo mengungkapkan, "Cek di Pos 001, ada yang janggal sampai lima suara itu." Kejanggalan ini memaksa penundaan rapat pada Senin subuh, diikuti dengan pengulangan penghitungan oleh KPU dan PPLN Taipei. Hasilnya, perolehan suara PSI seharusnya 50, namun di kolom total perolehan suara tertulis 55.

 

BACA JUGA: Kaesang Effect Kerek Suara PSI di Daerah

 

Anggota PPLN Taipei, Fiorellyn, dengan jujur mengakui kesalahan yang terjadi. Fiorellyn memberikan alasan bahwa hal tersebut disebabkan oleh human error dari petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPSLN) yang mengalami kelelahan.

 

 

 

 

"Dengan penuh rasa penyesalan, saya mohon maaf atas kelalaian kami yang membuat rapat ini menjadi lebih sulit," ungkap Fiorellyn melalui panggilan video dalam rapat pleno di kantor KPU RI, Jakarta, Senin.

 

BACA JUGA: Publik Curiga dengan Lonjakkan Suara PSI, Grace Natalie Malah Beri Sinyal Ini

 

Fiorellyn menjelaskan bahwa suara pertama dihitung pada 17 Februari 2024, dimulai pukul 09.00 waktu setempat, dan baru selesai pada pukul 21.30 waktu setempat. Penghitungan suara yang panjang ini berpotensi menyebabkan kelelahan petugas, menciptakan kesalahan yang dapat memengaruhi hasil akhir.

 

Kejadian ini di Taipei menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut terkait transparansi dan akurasi rekapitulasi nasional secara keseluruhan. Pertanyaan pun muncul apakah kesalahan serupa terjadi di wilayah lain dan bagaimana potensi dampaknya terhadap hasil akhir.

 

BACA JUGA:  Suara PPP di Sampang Lari ke PSI, Siapakah  yang Bermain?

 

Saat ini, integritas proses pemilihan menghadapi tantangan besar, dan masyarakat serta pengamat politik menanti hasil investigasi lebih lanjut dan jaminan dari pihak berwenang. Kenaikan tiba-tiba suara PSI, meskipun diperbaiki di Taipei, meninggalkan bayangan di lanskap pemilihan umum secara keseluruhan, memerlukan pemeriksaan menyeluruh terhadap seluruh proses pemilihan.


 

KOMENTAR