Rekomendasi dan Prospek Pergerakan Saham: Rabu (5/3/2025)

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan pada perdagangan Selasa (4/3/2025). Berdasarkan data RTI Infokom, IHSG ditutup melemah 2,14% ke level 6.380,40 setelah bergerak dalam rentang 6.361-6.528 sepanjang hari. Dari total saham yang diperdagangkan, 110 saham menguat, 473 saham melemah, dan 210 saham stagnan. Penurunan ini juga berimbas pada kapitalisasi pasar yang menyusut menjadi Rp11.017 triliun.
Sejumlah saham unggulan mengalami koreksi signifikan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) turun 1,22% ke level Rp4.840 per saham. Saham PT Petrosea Tbk. (PTRO) juga terperosok cukup dalam, turun 11,31% ke Rp2.980 per saham.
Tak hanya itu, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk. (WIFI), yang merupakan afiliasi Hashim Djojohadikusumo, anjlok 17,53% ke Rp2.070 per saham. Beberapa saham lain yang turut melemah adalah: PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) turun 6,83% ke Rp1.910 per saham; PT Alkindo Naratama Tbk. (AADI) melemah 6,04% ke Rp6.225 per saham, dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) turun 3,75% ke Rp77 per saham.
BACA JUGA:
Harga Emas Antam Naik Rp 25.000: Selasa (4/3/2025)
Harga Minyak Dunia Kembali Anjlok: Imbas OPEC+ Naikkan Produksi
Pemerintah Akan Bangun Kilang Minyak Berkapasitas 500 Ribu Barel, Pakai Modal Danantara
Menurut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas, pelemahan IHSG sejalan dengan tren bursa saham regional Asia yang juga mengalami tekanan jual. Sentimen negatif ini dipicu oleh keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengumumkan kebijakan tarif baru terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Kebijakan tersebut meliputi: Tarif 25% untuk Kanada dan Meksiko; dan rencana peningkatan tarif impor China dari 10% menjadi 20%.
China pun dikabarkan tengah bersiap mengambil langkah balasan dengan menargetkan ekspor pertanian AS. Langkah ini dapat memperburuk perang dagang global, berpotensi meningkatkan inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Prospek Pasar
Para pelaku pasar kini menunggu data ekonomi penting sebagai acuan pergerakan pasar ke depan. Laporan ketenagakerjaan yang akan dirilis pada Rabu serta laporan penggajian nonpertanian (Non-Farm Payroll) pada Jumat menjadi perhatian utama. Kedua data ini akan memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).
Investor disarankan untuk tetap berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, dengan memperhatikan perkembangan global serta data ekonomi yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Disclaimer:
Rekomendasi ini bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor.
KOMENTAR