Rekomendasi Saham Pilihan Awal Pekan: Senin, 22 April 2024

Sifi Masdi

Monday, 22-04-2024 | 10:51 am

MDN
Ilustrasi transaksasi saham di Lantai Bursa [ist]

 


 

 

Jakarta, Inakoran

 

Pasar saham Indonesia, yang diwakili oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tampaknya masih berada dalam zona merah. Setelah penurunan signifikan pekan lalu, IHSG kini berada di posisi 7.087,31, turun 1,11% dari penutupan perdagangan Jumat (19/4). Pasca libur panjang Idul Fitri, IHSG mengalami penurunan sebesar 2,74% pada periode perdagangan 16-19 April 2024.

 

Secara mingguan, hampir semua indeks sektoral mengalami penurunan, kecuali sektor energi yang berhasil naik 1,35%. Bursa saham tampaknya terpengaruh oleh tensi geopolitik yang meningkat di Timur Tengah, terutama konflik antara Israel dan Iran. Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pasar, yang kemudian melakukan aksi profit taking pada aset berisiko, termasuk pasar ekuitas.

 

BACA JUGA:  Kenapa Rupiah Melemah Meskipun Perekonomian Nasional Sedang Stabil?

 

Sepanjang pekan lalu, investor asing terus melakukan capital outflow dengan posisi net sell senilai Rp 4,51 triliun. Ratih, seorang analis pasar, mengamati beberapa katalis yang berpotensi mempengaruhi pasar saham dan membawa IHSG lanjut melemah dalam sepekan ke depan.

 

 

 

Menurut Ratih, Bank Indonesia (BI) berpotensi tetap menahan suku bunga di level 6% untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Sementara itu, Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, mengatakan bahwa pelaku pasar akan mencerna hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) dan respon publik terhadap keputusan tersebut.


Di sisi lain, William Hartanto, pengamat pasar modal dan pendiri WH-Project, berpendapat bahwa sentimen dalam negeri seperti keputusan MK dan suku bunga BI tidak memberikan dampak yang signifikan. Dia memprediksikan bahwa bursa saham masih lebih dipengaruhi oleh sentimen eksternal, terutama konflik Israel vs Iran dan dampaknya terhadap geopolitik dan ekonomi global.

 

BACA JUGA:  Dolar Merosot, Sebagian Warga RI Tersenyum Sebagian Lagi Tersengat Hati Mereka

 

William memperkirakan bahwa dalam satu pekan ke depan, IHSG masih berpotensi melemah dengan menguji support di area 7.000 dan resistance di 7.154. Jika support tertembus, maka IHSG berpotensi mundur ke level 6.952.

 

Ratih juga memproyeksikan IHSG di pekan ini akan bergerak mixed cenderung melemah terbatas dengan support di 7.000 dan resistance 7.180. Hal senada juga disampaikan oleh Nico, yang melihat potensi pelemahan IHSG dalam rentang pergerakan di area 7.060 - 7.110.

 

Nico menilai saham di sektor energi, kesehatan, dan industri berpotensi naik dan layak dilirik dengan tetap memperhatikan fundamental emiten. Sedangkan William masih menjagokan sektor komoditas tambang dan energi sebagai pilihan trading buy.

 

BACA JUGA: Rekomendasi Saham yang Layak Dicermati: Jumat, 19 April 2024

 

Saham pilihan William adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

 

Sementara itu, Ratih menyarankan trading plan berdasarkan analisa teknikal terhadap empat saham, yaitu ADRO, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

 

KOMENTAR