Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis, 17 April 2025

Sifi Masdi

Thursday, 17-04-2025 | 09:09 am

MDN
Ilustrasi pergerakan saham [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Pergerakan saham di papan pengembangan mulai menarik perhatian pelaku pasar. Di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, sejumlah saham di segmen ini menunjukkan performa impresif.

 

Hingga penutupan perdagangan Rabu (16/4), indeks saham papan pengembangan tercatat menguat sebesar 10,8% secara year to date (ytd). Sebaliknya, indeks papan utama justru mencatatkan pelemahan sebesar 12,77% ytd.

 

Menurut VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas, Oktavianus Audi, penguatan ini sebagian besar dipicu oleh aksi spekulatif investor yang mencari imbal hasil lebih tinggi dari saham-saham berisiko tinggi.

 

“Tren ini mencerminkan perpindahan minat investor ke saham-saham dengan volatilitas tinggi. Namun, kami menilai tren ini cenderung bersifat jangka pendek,” jelas Audi, Rabu (16/4).

 

Ia menambahkan, apabila kondisi ekonomi global dan domestik tetap stabil, bukan tidak mungkin akan terjadi rotasi aset ke saham papan utama, khususnya saham-saham blue chip yang saat ini masih berada dalam tren pelemahan jangka panjang.

 

Penguatan saham papan pengembangan juga ditopang oleh sentimen positif dari naiknya harga aset safe haven seperti emas. Emiten tambang seperti PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menjadi dua nama yang mendapat angin segar dari tren ini.

 

Sementara itu, saham emiten teknologi seperti PT DCI Indonesia Tbk (DCII) juga mencatat lonjakan signifikan. Ekspansi agresif perusahaan ke sektor data center berhasil mendorong harga sahamnya naik hingga 261% sepanjang tahun berjalan.

 

“Kami melihat tren positif ini masih berpeluang berlanjut, terutama untuk saham-saham yang didukung oleh kenaikan harga komoditas, pertumbuhan kinerja yang solid, serta ekspansi bisnis yang masif,” tambah Audi.

 

Meski begitu, Audi mengingatkan bahwa valuasi saham-saham blue chip saat ini tergolong menarik. Hal ini bisa menjadi katalis rotasi portofolio, di mana investor mulai melirik kembali saham-saham unggulan yang lebih stabil dan menawarkan potensi dividen.

 

Untuk jangka pendek, Audi menyarankan investor tetap dapat memanfaatkan peluang di papan pengembangan—terutama pada saham-saham yang memiliki prospek jangka panjang.

 

Sebagai pilihan, Audi merekomendasikan strategi trading buy untuk dua saham berikut: PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dengan target harga Rp360 per saham; PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) dengan target harga Rp380 per saham.

 

Disclaimer:

Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.

 

 

KOMENTAR