Rekomendasi Saham Pilihan: Kamis (21/8/2025)

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis (21/8/2025). Sentimen utama datang dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan, sehingga memberi angin segar bagi pasar saham.
Pada penutupan perdagangan Rabu (20/8/2025), IHSG menguat 1,03% ke level 7.943 dengan disertai peningkatan volume pembelian. Tim Analis MNC Sekuritas menilai penguatan ini menandakan peluang IHSG untuk kembali menguji area 8.025–8.102. Meski begitu, investor tetap disarankan waspada potensi koreksi jangka pendek di kisaran 7.815–7.831.
“Secara teknikal, IHSG berada pada bagian dari wave [v] dari wave 1 dari wave (3) pada label hitam. Artinya, ruang penguatan masih terbuka, namun peluang koreksi jangka pendek juga tetap ada,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas.
BACA JUGA:
Harga Emas Antam Turun Rp7.000 per Gram : Rabu (20/8/2025)
Rekomendasi Saham Pilihan : Rabu (20/8/2025)
IHSG Ditutup di Level All–Time High
Adapun untuk perdagangan hari ini, MNC Sekuritas memperkirakan level support IHSG berada di 7.800 dan 7.680, sementara resistance di 8.008 dan 8.103. Beberapa saham yang masuk dalam radar rekomendasi mencakup: BRMS (Bumi Resources Minerals Tbk.), BRPT (Barito Pacific Tbk.), SMBR (Semen Baturaja Tbk.), dan TKIM (Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.).
Selain emiten di sektor industri dan komoditas, saham perbankan juga diprediksi akan mendapatkan dorongan positif dari kebijakan moneter BI. Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai pelonggaran suku bunga berpotensi meningkatkan permintaan kredit sekaligus memperkuat kinerja bank.
“BI yang menerapkan kebijakan pelonggaran moneter berpotensi mengerek permintaan kredit dan mendorong kinerja bank. Selain itu, sektor perbankan juga dapat diuntungkan dari pertumbuhan investasi dan konsumsi yang mendukung ekspansi ekonomi,” jelas Nafan.
Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 19–20 Agustus 2025, BI memutuskan menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5%. Bersamaan dengan itu, suku bunga Deposit Facility juga dipangkas menjadi 4,25%, sedangkan Lending Facility turun menjadi 5,75%.
Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan kebijakan ini ditempuh dengan mempertimbangkan kondisi makro dan mikroprudensial. Menurutnya, proyeksi inflasi yang rendah pada 2025–2026, stabilitas nilai tukar rupiah, serta kebutuhan mempercepat pertumbuhan ekonomi menjadi landasan utama keputusan tersebut.
“Dengan mendasarkan asesmen proyeksi dan arah ke depan, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5%,” ujar Perry dalam konferensi pers virtual, Rabu (20/8/2025).
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
KOMENTAR