Rekomendasi Saham Pilihan: Rabu (30/4/2025)

Jakarta, Inakoran
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melanjutkan penguatan menuju level 6.784 pada perdagangan hari ini, Rabu (30/4/2025). Namun, investor tetap perlu waspada karena potensi koreksi jangka pendek masih membayangi.
Tim analis MNC Sekuritas mencatat bahwa IHSG ditutup menguat 0,39% ke level 6.749 pada perdagangan Selasa (29/4/2025), didorong oleh dominasi volume pembelian. Secara teknikal, posisi IHSG saat ini diperkirakan berada di akhir wave [a] dari wave B, sehingga ruang penguatan cenderung terbatas.
“Penguatan IHSG akan relatif terbatas untuk menguji level 6.784, sebelum berpotensi terkoreksi terlebih dahulu ke rentang 6.333–6.571,” ujar Tim Riset MNC Sekuritas.
Untuk perdagangan hari ini, level support IHSG diperkirakan berada di kisaran 6.585 dan 6.373, sementara level resistansi berada di rentang 6.769 hingga 6.877.
BACA JUGA:
Harga Minyak Terkoreksi 0,4%: Dampak Kekhawatiran Penurunan Permintaan Global
MNC Sekuritas merekomendasikan empat saham yang layak dicermati hari ini: BMRI (PT Bank Mandiri Tbk.), BUMI (PT Bumi Resources Tbk.), MBMA (PT Merdeka Battery Materials Tbk.), PSAB (PT J Resources Asia Pasifik Tbk.).
Dari sisi lain, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas, Dimas Krisna Ramadhani, menyatakan bahwa IHSG masih memiliki peluang menguat menuju kisaran 6.700–6.900. Level ini dianggap sebagai area resistansi penting, dengan MA50 monthly di 6.850 dan MA200 weekly di 6.900.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa potensi penguatan ini bisa jadi hanya bersifat mark-up sementara dan belum menandakan pembalikan tren penurunan (reversal), selama belum ada perubahan signifikan pada arus dana asing (foreign flow) dan kondisi pasar global.
Terdapat dua sentimen utama yang mempengaruhi IHSG pada pekan ini: Pertama, Keputusan Suku Bunga Bank Sentral Jepang (BOJ). BOJ diperkirakan mempertahankan suku bunga di level 0,5%. Namun, jika terjadi perubahan tiba-tiba—misalnya menaikkan suku bunga untuk menjaga stabilitas ekonomi—hal ini bisa memicu kembali fenomena carry trade, seperti yang terjadi pada 5 Agustus 2024, yang kala itu menyebabkan tekanan besar di pasar saham global.
Kedua, Rilis Laporan Keuangan Kuartal I/2025. Beberapa emiten besar dijadwalkan merilis laporan kinerja keuangannya, seperti PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), serta bank-bank BUMN seperti BMRI, BBRI, dan BBNI. Jika hasil laporan melebihi ekspektasi pasar, ini bisa menjadi katalis positif bagi saham-saham terkait.
Disclaimer:
Perlu diingat bahwa investasi di pasar saham selalu melibatkan risiko. Oleh karena itu, selalu lakukan penelitian Anda sendiri dan konsultasikan dengan penasihat keuangan profesional sebelum membuat keputusan investasi.
KOMENTAR