Rikard Bagun: Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Harus Dinarasikan Secara Terus Menerus

Sifi Masdi

Monday, 24-02-2020 | 23:37 pm

MDN
Anggota Dewan Pengarah BPIP Rikard Bagun (ke-2 dari kanan), Tri Sutrisno (kiri), Mahfud MD (ke-2 dari kiri), dan Tjahjo Kumulo (tengah)  [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Anggota Dewan Pengarah Badan Pembina Idiologi Pancasila (BPIP) Rikard Bagun mengatakan nilai-nilai Pancasila yang terungkap dalam kebijakan pembangunan di bidang poliitk, hukum, dan keamanan harus dinarasikan secara terus menerus mulai dari Presiden hingga tingkat RT/RT. Pasalnya, kalau tidak dinarasikan seperti itu, maka ia (Pancasila) akan menjadi dokumen yang mati di kertas dan bukan sesuatu yang hidup.

Simak video Inatv dan jangan lupa klik "subscribe and like" menuju Indonesia maju.

 

Hal ini ditegaskan oleh Rikard dalam acara “Pertemuan Koordinasi Membangun Sinergi Penguatan Nilai-nilai Pancasila Dalam Kebijakan Pembangunan di Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan" di Hotel Bidakara, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menurut Rikard, nilai-nilai Pancasila itu harus terus disosialisasikan dan diinternasilisasi. “Karena prinsipnya, kalau sesuatu terus menerus dilakukan,  maka akan menjadi mantra, dan kalau mantra tersebut diungkapkan hingga ratusan kali, maka mantra tersebut akan  menjadi doa. Doa itu penting bagi kita, yakni memberikan sugerti agar berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila,” tegas Rikard.

Terkait  tentang pentingnya narasi tentang Pancasila, Rikard mengambil ilustrasi soal kebanggaan warga Amerika Serikat tentang demokrasi, hak asasi, dan hak-hak sipil. “Di Amerika Serikat,  hampir tidak ada pidato, atau hampir tidak ada pernyataan dari pejabat publik  yang tidak menyebut bahwa kita bangga dengan demokrasi, kita bangga dengan hak asasi, kita bangga hak-hak sipil,” tegas Wakil Pemimpin Umum Kompas itu.

 

 

KOMENTAR