Risiko Investasi RI Naik Tajam, Asing Makin Getol Jual Obligasi

Hila Bame

Monday, 25-03-2024 | 10:31 am

MDN

 

JAKARTA, INAKORAN

Arus keluar modal asing seringkali terjadi karena ketidakpastian politik dalam sebuah negara. Arus keluar modal juga bisa terjadi karena di luar sana lebih menjanjikan kepastian sebagai syarat utama sebuah investasi. 

Basis investasi adalah kepastian bukan spekulasi hal ini menjadi syarat bagi pemilik modal raksasa kelas dunia. Jika kepastian politik tidak menentu akan memancing investor kelas dunia menarik investasi keluar dan berakbibat pada menurunnya nilai tukar sebuah negara.

Indonesia?

Arus keluar modal asing (capital outflow) dari pasar keuangan domestik masih terus berlanjut terutama di pasar pendapatan tetap. Pada pekan lalu, pemodal asing mencatat nilai jual bersih sebesar Rp6,68 triliun dari pasar keuangan Indonesia, menurut laporan Bank Indonesia, hingga transaksi pada 21 Maret.

Pemodal asing terutama menjual surat utang dengan nilai penjualan bersih mencapai Rp8,2 triliun selama periode 18-21 Maret lalu. Bukan hanya surat utang negara yang dilepas pemodal asing. Investor global juga melepas instrumen moneter Sertifikat Rupiah BI (SRBI) pada periode yang sama sebesar Rp250 miliar.

Sementara di saham, pada periode yang sama asing masih mencatat net buy Rp1,77 triliun ditambah aksi beli pada hari terakhir perdagangan pekan lalu menjadikan net buy asing di ekuitas mencapai Rp2,14 triliun hingga 22 Maret.

Alhasil, sepanjang tahun ini hingga data setelmen 21 Maret, nonresiden mencatat penjualan neto di surat utang negara senilai Rp24,92 triliun. Sedang di pasar saham dan SRBI, asing masih mencatat net buy masing-masing sebesar Rp27,93 triliun dan Rp21,93 triliun.

Menutup pekan lalu, data Bloomberg mencatat, imbal hasil SUN 10Y stabil di 6,618%, sedangkan 2Y juga relatif stabil di 6,227%. Selama sepekan lalu, pergerakan tenor 10Y berayun di antara 6,609%-6,627%. Sedangkan tenor 2Y bergerak di 6,199%-6,236%.

 

 

 

 

KOMENTAR