Rumah Adat Kalimantan Barat yang Wajib Anda Kunjungi

Sifi Masdi

Friday, 01-04-2022 | 18:21 pm

MDN
Rumah Adat Kalimantan Barat [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Rumah adat Kalimantan Barat tidak hanya digunakan sebagai tempat hunian, tetapi sebagai pusat kebudayaan, ruang musyawarah untuk pertemuan hingga penentuan berbagai nilai-nilai sanksi dan norma adat.

 

Ada beberapa jenis dan bentuk rumah adat khas Kalimantan Barat.

1. Rumah Adat Betang Radakng

Rumah adat ini paling sering dijumpai di Pontianak. Memiliki ketinggian sekitar 7 meter dan panjang rumah sekitar 138 meter,  rumah ini kemudian menjadi salah satu bangunan termewah. Rumah Radakng sendiri dibangun dengan tujuan menjadi replika sehingga tidak dihuni oleh suku Dayak.

Tak hanya dijadikan sebagai destinasi wisata, rumah adat ini juga menjadi pusat kesenian suku Dayak. Rumah adat ini dirancang khusus untuk menampung penghuni hingga 600 orang.

 

 

2. Rumah Adat Baluk

Rumah  adat ini milik khas suku Dayak. Bentuknya unik jika dibandingkan dengan rumah adat Dayak lainnya. Rumah adat ini difungsikan sebagai ruang ritual tahunan nibakng. Nibakng adalah musim setelah penggarapan ladang untuk tahun berikutnya. Umumnya dilakukan setiap tanggal 15 Juni setiap tahun.

Rumah ini memiliki bentuk lingkaran dengan diameter 10 m dan tinggi 10 meter. Selain itu tinggi Rumah Adat Baluk mencapai 12 meter karena disanggah dengan 20 tiang kayu sebagai penopang di bagian lainnya.

 

 

Dalam rumah ini terdapat satu batang tiang yang kerap digunakan sebagai titin tangga. Hal ini memiliki makna tersendiri pada ketinggiannya yaitu memberi gambaran mengenai tempang kamang triyuh atau kedudukan penghuninya yang harus dihormati.

3. Rumah Adat Melayu

Rumah adat ini berbentuk rumah panggung dan difungsikan sebagai ruang  Pertemuan Bali Rakyak, Balai Kerja, taman bermain dan tempat berniaga. Setiap ruang pada rumah adat ini kemudian memiliki fungsi yang berbeda-beda, mulai dari acara adat hingga penginapan.

Rumah ini  juga dijadikan sebagai pusat kebudayaan dan telah diresmikan sebagai destinasi wisata. Atap rumahnya banyak terpengaruh dari bangunan Jawa dengan bentuk segitiga, dengan tinggi mencapai 30 derajat serta difungsikan sebagai tempat mengalirnya udara.

 

KOMENTAR