Rupiah Beredar Di 7 Pulau Batas Utara NKRI, Digelontor BI Rp 3,4 Miliar
Jakarta, Inako
Kekalahan Indonesia atas sengketa Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan dari Malaysia, pada 2002, menggoreskan catatan sejarah bagi Indonesia hingga saat ini. Pada 2002 Mahkamah Internasional yang berkedudukan di Denhag, Belanda, memenangkan Malaysia sebagai pemilik kedua pulau tersebut.
Kejadian itu membuat Indonesia semakin giat mengawasi batas negara, termasuk pulau dan warga yang mendiami pulau terluar NKRI. Bank Indonesia pun berkomitmen memperkuat distribusi mata uang rupiah di pulau-pulau perbatasan NKRI guna mencegah terulangnya sengketa yang sama di kemudian hari.
Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Utara bersama dengan TNI AL siap mengedarkan rupiah senilai total lebih dari Rp3,4 miliar di tujuh pulau di batas utara Republik Indonesia.
Deputi Direktur Sistem Pembayaran, Layanan dan Administrasi Kantor Perwakilan BI Sulut Buwono Budisantoso menjelaskan, pengedaran rupiah tersebut akan dilakukan dalam ekspedisi tujuh pulau yang berlangsung pada Senin (15/10) hingga Senin (22/10). Adapun, ketujuh pulau di perbatasan utara RI yang dimaksud antara lain P. Kalama, P. Kawaluso, P. Marore, P. Nusa, P. Marampit, P. Kelang, dan P. Miangas.
"Tujuan ekspedisi ini untuk menyampaikan uang layak edar ke masyarakat di pulau terluar. Sekaligus untuk menampilkan kedaulatan negara," ujarny saat pelepasan, Senin (15/10).
Kekalahan Indonesia atas sengketa P. Sipadan dan P. Ligitan, lanjut Budisantoso, dari Malaysia di pengadilan internasional salah satunya disebabkan karena masyarakat di pulau tersebut menggunakan mata uang ringgit ketimbang rupiah. Oleh karena itu, Bank Indonesia pun berkomitmen memperkuat distribusi mata uang rupiah di pulau-pulau perbatasan NKRI guna mencegah terulangnya sengketa yang sama di kemudian hari.
Menurutnya, ekspedisi ini merupakan ekspedisi distribusi rupiah ke-11 dari total 14 ekspedisi pada tahun ini. Selain mendistribusikan rupiah, Bank Indonesia juga membawa misi pendidikan melalui program "BI Mengajar" dan misi sosial melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Melalui program ini, BI akan memberikan sumbangan berupa fasilitas pendidikan dan pemberdayaan senilai Rp20 juta untuk tiap-tiap pulau.
"Harapannya masyarakat terluar jg bisa menikmati apa yg dinikmati oleh masyarakat lainnya, dan mengetahui fungsi misi Bank Indonesia, " ujarnya.
TAG#BI, #Pulau Terluar
188649115
KOMENTAR