Rupiah Kembali Melejit: Bertengger di Posisi Rp 15.900/US$

Sifi Masdi

Monday, 06-05-2024 | 11:58 am

MDN
Rupiah Vs Dolar AS [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Nilai tukar rupiah kembali    pada pembukaan perdagangan pada hari ini, Senin (6/5). Rupiah menguat dan bertengger di posisi Rp15.900/US$. Optimisme pasar terhadap data ekonomi Indonesia yang akan dirilis hari ini dan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang tak sesuai harapan menjadi pendorong utama penguatan Rupiah.

 

BACA JUGA:  BRI Siap Buyback Saham Senilai Rp 1,5 Triliun  dan GOTO Rp 3,2 Triliun

 

Pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (6/5/2024) pukul 09.00 WIB, Rupiah dibuka menguat 0,68% di level Rp15.970/US$1. Pelemahan dolar dan imbal hasil treasury AS menjadi pendorong utama penguatan Rupiah. Indeks dolar berada di level 104,96 dan imbal hasil treasury AS 10 tahun berada di level 4,49%.

 

Penurunan indeks dolar dan imbal hasil treasury AS disebabkan oleh harapan baru untuk penurunan suku bunga tahun ini. Data menunjukkan bahwa perekonomian AS pada lapangan kerja lebih lambat pada bulan April, dengan hanya 175.000 pekerjaan yang ditambahkan, lebih rendah dibandingkan dengan 315.000 pada Maret.

 

BACA JUGA: Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini: Senin, 6 Mei 2024

 

Tingkat pengangguran juga meningkat menjadi 3,9% pada April, naik dari 3,8% pada bulan sebelumnya. Meski demikian, ini masih merupakan bulan ke-27 berturut-turut tingkat pengangguran berada di bawah 4%. Pertumbuhan pendapatan rata-rata per jam melambat menjadi 0,2% pada bulan tersebut.

 

 

 

Selain itu, Non Farm Payroll (NFP) periode April 2024 terpantau turun ke 167.000, lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 190.000 dan bulan sebelumnya sebesar 243.000 pekerjaan. Hal ini menjadi acuan bagi para pelaku pasar bahwa The Fed harus mengambil kebijakan dalam menurunkan suku bunganya, yang diprediksi pasar akan terjadi pada bulan September.

 

BACA JUGA: Harga Emas Antam Anjlok ke Level Rp1.310.000 per Gram pada Perdagangan Awal Pekan Ini

 

Beralih ke dalam negeri, hari ini akan ada rilis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Meski ada momen Ramadan, kampanye, hingga pemilihan umum (pemilu), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 diperkirakan hanya akan naik tipis.

 

Konsumsi rumah tangga diperkirakan masih menopang laju ekonomi Januari-Maret 2024 meskipun melandai. Belanja pemerintah juga diproyeksi akan mendongkrak ekonomi kuartal I-2024 sejalan dengan lonjakan belanja bantuan sosial dan belanja pegawai. Sebaliknya, investasi dan ekspor akan menekan pertumbuhan.

 

Dengan demikian, kondisi pasar saat ini menunjukkan bahwa Rupiah berpotensi untuk terus menguat. Namun, pelaku pasar tetap perlu berhati-hati dan selalu memantau perkembangan ekonomi baik dalam negeri maupun global.

KOMENTAR