Saham AMMN dan ISAT Masuk Anggota Baru Indeks LQ45: Apa Saja Persyaratan?

Sifi Masdi

Saturday, 27-04-2024 | 10:18 am

MDN
Pergerakan Saham Indosat (ISAT)

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan perubahan dalam komposisi Indeks LQ45, yang merupakan indeks saham blue chip di pasar modal, pada 2 Mei 2024. Dua perusahaan, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dan PT Indosat Tbk. (ISAT), akan menjadi anggota baru dalam indeks ini, menggantikan PT Mitra Pack Tbk (PTMP) dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

 

BACA JUGA:  Gangguan Pasokan  Picu Harga Minyak Dunia Melonjak

 

Keputusan BEI tidak hanya didasarkan pada kinerja fundamental semata, tetapi juga mempertimbangkan faktor pembobotan, likuiditas, dan tingkat transaksi. AMMN dan ISAT memiliki karakteristik yang berbeda, dan perubahan ini mencerminkan perolehan pendapatan masing-masing perusahaan.

 

 

 

Sebagai bagian dari Grup Medco, AMMN memiliki rasio free float sebesar 17,25% dan bobot 5,85% terhadap indeks. Meskipun kinerja top line AMMN mengalami penurunan sebesar 3,16% secara quarter year-on-year, keputusan masuknya AMMN ke dalam indeks diharapkan memberikan dampak positif terhadap kinerja harga saham dalam jangka pendek. Namun, valuasi yang tinggi menjadi perhatian tersendiri.

 

BACA JUGA: Sri Mulyani : Ekonomi Dunia Tahun Ini Mengalami Stagnan

 

Sementara Saham ISAT memiliki rasio free float sebesar 16,37% dan bobot 0,73% terhadap indeks. Kinerja ISAT menunjukkan pertumbuhan yang cukup positif, dengan perhitungan yang sama mencatatkan kenaikan sebesar 12,63%.

 

Tim Riset Kiwoom Sekuritas memberikan rekomendasi berbeda untuk kedua saham ini. AMMN dianjurkan untuk ditahan sementara waktu, mengingat valuasi yang sudah tinggi. Sementara itu, ISAT diberi rating trading buy dengan target harga Rp12.000.

 

BACA JUGA:  Investor Asing Lakukan Jual Bersih  di Pasar Saham Senilai Rp 17,19 Triliun

 

Terlepas dari perubahan ini, keluarnya EMTK dan PTMP dari Indeks LQ45 dianggap sebagai sentimen negatif bagi kedua saham tersebut. Namun, dari segi kinerja fundamental dan performa harga saham, keduanya masih kurang menarik untuk dicermati oleh investor saat ini.

 

 

KOMENTAR