Saham Apple dan Tesla Turun, Wall Street Merah

Sifi Masdi

Tuesday, 16-04-2024 | 11:41 am

MDN
Transaksi saham di Wall Street [ist]

 

 

 


Jakarta, Inakoran

 

Saham-saham unggulan Wall Street seperti Apple dan Tesla mengalami penurunan tajam pada penutupan perdagangan Selasa pagi, 16 April 2024. Penurunan ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari laporan penjualan ritel yang kuat hingga meningkatnya ketegangan geopolitik antara Iran dan Israel.

 

BACA JUGA: Rekomendasi Saham untuk Dikoleksi Hari Ini: Selasa (16/4/2024)

 

Indeks S&P 500 (.SPX) turun 61,79 poin atau 1,21%, berakhir pada 5,061.62 poin. Sementara itu, Nasdaq Composite (.IXIC) kehilangan 289,93 poin atau 1,79%, menjadi 15,885.17. Indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) juga ikut merosot 250,63 poin atau 0,66%, menjadi 37.735,24.

 

 

 

 

Sebanyak 11 sektor utama di S&P mengalami penurunan, dengan sektor real estate yang sensitif terhadap suku bunga (.SPLRCR) dan utilitas (.SPLRCU) turun lebih dari 1%.

 

S&P 500 telah mengalami penurunan selama dua minggu berturut-turut, dengan persentase penurunan mingguan terbesar sejak Oktober pekan lalu. Hal ini disebabkan oleh investor yang telah memundurkan ekspektasi mereka mengenai waktu dan ukuran penurunan suku bunga dari Federal Reserve.

 

BACA JUGA:  Harga Minyak Dunia Turun, Usai Serangan Iran ke Israel

 

Saham Apple (AAPL.O) menjadi salah satu hambatan terbesar pada S&P 500. Data dari firma riset IDC menunjukkan bahwa pengiriman ponsel pintar perusahaan turun sekitar 10% pada kuartal pertama tahun 2024.

 

Sementara itu, saham Tesla (TSLA.O) merosot setelah pembuat kendaraan listrik itu mengumumkan akan memberhentikan lebih dari 10% tenaga kerja globalnya, menurut memo internal yang dilihat oleh Reuters.

 

Salesforce (CRM.N), pembuat perangkat lunak hubungan pelanggan, juga mengalami penurunan setelah Reuters melaporkan bahwa perusahaan tersebut sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk mengakuisisi Informatica (INFA.N).

 

BACA JUGA: Investor Asing Buru 11 Saham di Bursa Indonesia

 

Ken Polcari, Managing Partner di Kace Capital Advisors di Boca Raton, mengatakan, “Anda melihat sedikit kenaikan pagi ini karena mungkin orang berpikir ‘OK, sahamnya dijual pada hari Jumat’ untuk mengantisipasi sesuatu yang sangat buruk terjadi di Timur Tengah.”

 

Menurutnya, semua masalah geopolitik akan menimbulkan ketegangan dan kecemasan di pasar, dan memicu kesadaran bahwa suku bunga tidak akan turun dalam waktu dekat.

KOMENTAR