Saham Favorit : Saham Anak BUMN Seleksian Menarik
Jakarta, Inako
Saham - saham dari Badan Usaha Milik Negara diprediksi optimis dikoleksi untuk periode 3 bulan terakhir tahun ini sejalan dengan pertumbuhan kinerja keuangan dan valuasi saham yang dimiliki.
Dilansir data Bloomberg, saham 5 dari 11 emiten anak Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berlabuh di zona aman pada penutupan perdagangan, Jumat (5/10). Penguatan dipimpin oleh TUGU dengan 3,33% atau 100 poin ke level Rp3.100 per saham.
Sementara itu, 6 sisanya tersendat ke zona merah pada sesi perdagangan akhir pekan lalu. Dari 11 emiten anak BUMN, saham ELSA terkoreksi paling dalam 3,63% atau 14 poin ke level Rp372.
Untuk periode berjalan 2018, pergerakan saham emiten anak BUMN tercatat kompak mengalami koreksi. Sementara itu, saham IPCC, yang baru resmi melantai perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada 9 Juli 2018, tercatat menguat 46,67% dalam satu bulan terakhir.
Frankie Wijoyo Prasetio, Head of Equity Trading Phintraco Sekuritas Medan menjelaskan bahwa pergerakan saham sejumlah emiten anak BUMN berada dalam tren penurunan pada 2018. Apalagi, saham sektor konstruksi yang dibayangi kekhawatiran beban bunga akan menggerus performa perseroan.
Akan tetapi, dia menyebut valuasi atau tatacara yang dimiliki beberapa emiten anak BUMN sudah terbilang murah. Pasalnya, harga sudah lebih terdiskon dibandingkan dengan periode 2017.
Frankie menyebut saham WTON menjadi salah satu yang menarik untuk dikoleksi. Hal itu sejalan dengan kenaikan laba 17% per tahun yang dimiliki perseroan namun performa saham malah mengalami penurunan.
Berdasarkan data Bloomberg, saham WTON memiliki price earning ratio (PER) 9,46 kali pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Pergerakan saham tercatat mengalami koreksi 30,00% pada periode berjalan 2018.
Secara umum, dinilai bahwa pergerakan saham emiten anak usaha cenderung mengikuti tren dari entitas induk. Kondisi itu baik secara kinerja fundamental maupun sentimen.
TAG#Saham
188660273
KOMENTAR