Saham XL Axiata Langsung Tersungkur Pasca Rencana Merger dengan Smartfren

Sifi Masdi

Friday, 17-05-2024 | 10:02 am

MDN
Pergerakan saham PT XL Axiata pada perdagangan Jumat (17/5/2024) [inakoran]


 

 

Jakarta, Inakoran

Rencana merger antara dua raksasa telekomunikasi, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN), semakin mendekati kenyataan. Kedua emiten ini telah menjalin MoU tidak mengikat, menandai langkah awal menuju integrasi.

 

Namun, kabar ini disambut dengan penjualan saham EXCL di Bursa Efek Indonesia. Saham EXCL turun hingga 6,98% ke level Rp 2.400 per saham pada penutupan perdagangan sesi I kemarin, dan diperdagangkan pada rentang Rp2.380-Rp2.540 hingga siang hari ini.

 

Meski demikian, analis melihat bahwa merger ini dapat berdampak positif bagi kedua perusahaan. Cheril Tanuwijaya, Head of Research InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas), berpendapat bahwa aksi korporasi ini bisa menjadi sentimen positif untuk kinerja di masa depan.

 

“Meskipun prosesnya masih tahap awal saat ini, jika merger antara EXCL dan FREN ini berjalan dengan lancar, hal ini nantinya akan meningkatkan nilai tambah,” kata Cheril.

 


 

BACA JUGA: 

Rekomendasi Saham untuk Dikoleksi: Jumat, 17 Mei 2024

Emiten MergeCo Segera Lahir: Hasil Merger XL Axiata dan Smartfren

PT XL Axiata dan Smartfren Siap Merger: Apa Saja Tujuannya? 

Pabrik Petrokimia Milik Prajogo Pangestu Ditutup Sementara: Apa Penyebabnya?

 

 


 

“Merger akan membuat perusahaan menjadi semakin efisien dari segi biaya, SDM, teknologi, dan lain sebagainya, sehingga secara keuangan akan semakin kuat,” tambahanya.

 

 

 

Cheril melihat saham EXCL masih cukup menarik dengan kabar merger ini. Dia merekomendasikan untuk buy terhadap saham EXCL, dengan target harga Rp2.650, dan stop loss pada Rp2.270. Sementara itu, saham FREN saat ini masih kurang likuid untuk diperdagangkan, ditutup pada harga Rp50 per saham pada sesi I hari ini.

 

Theodorus Melvin, Investment Analyst Stockbit Sekuritas, dalam risetnya menjelaskan terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan pada aksi merger ini. Salah satunya adalah rasio pertukaran penggabungan, yang akan menentukan apakah transaksi ini positif atau negatif untuk EXCL atau FREN.

“Rasio ini akan menentukan apakah transaksi ini positif atau negatif untuk EXCL atau FREN, berdasarkan implied valuation dari rasio tersebut,” tulis Melvin.

 

Melvin juga membandingkan merger ini dengan merger Indosat dan Hutchison 3 Indonesia. Meski terlihat serupa, merger EXCL-FREN melibatkan dua perusahaan terbuka, sementara Hutchison 3 Indonesia adalah perusahaan privat. Dengan size yang lebih besar, Stockbit Sekuritas mengasumsikan EXCL akan menjadi surviving entity ketika merger dengan FREN.

 

 

KOMENTAR