Saluran Kredit Produktif BPD Masih Seret

Sifi Masdi

Thursday, 26-07-2018 | 14:29 pm

MDN
Ilustrasi Bank Pembangun Daerah Bali [ist]

Jakarta, Inako

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Mei 2018 memperlihatkan, total penyaluran kredit produktif  Bank pembangunan daerah (BPD) hanya 29,11% atau Rp 116,21 triliun dari total penyaluran kredit sebesar Rp 399,14 triliun.

Bank Jawa Timur (Jatim) misalnya, dari penyaluran kredit sebesar Rp 32,19 triliun pada semester 1-2018, realisasi kredit produktif hanya Rp 9,87 triliun. Sementara sisanya ditopang oleh kredit konsumer.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha mengatakan, risiko kredit produktif yang lebih tinggi daripada kredit konsumer jadi alasan utama. Selain itu pasar utama BPD memang aparatur sipil negara (ASN) dengan risiko rendah.

Selain itu, sindikasi kredit ke badan usaha milik negara (BUMN) lebih banyak mengalir kepada Bank BUMN. Selain itu, permintaan kredit produktif lebih banyak melalui kredit usaha rakyat (KUR) lantaran memiliki suku bunga yang murah. "Sementara Bank Jatim tidak menyalurkan KUR," jelas Ferdian.

Agar menggenjot kredit produktif tumbuh 12% di tahun ini, Bank Jatim akan terus melakukan pembiayaan di sektor pertanian. Selain itu di sektor korporasi lewat pembiayaan tol.


 

KOMENTAR