Sindikat Penipu yang Beroperasi di Myanmar

Hila Bame

Wednesday, 09-04-2025 | 13:12 pm

MDN
Korban pusat penipuan dari berbagai yang berunding untuk bekerja di Myawaddy, Myanmar, pada 26 Februari 2025.

 

JAKARTA, INAKORAN

Aparat Thailand dan China berhasil melakukan operasi gabungan yang mengungkapkan praktik penipuan transnasional di wilayah perbatasan Myanmar.

Namun menurut pengamat, operasi itu belum cukup untuk membendung aksi kejahatan penipuan yang kian marak di Asia Tenggara.

Sindikat penipu yang beroperasi di Myanmar, Kamboja dan Laos itu melaporkan sebagian besar dijalankan oleh warga Tiongkok.

Peta myanmar berdampingan dengan negara Cina
 

Mereka yakin telah berhasil meraup miliaran dolar setiap tahunnya melalui praktik penipuan yang mengeksploitasi dan memperbudak orang-orang dari seluruh dunia.

Para pekerja yang jadi korbannya kebanyakan diimingi posisi IT dengan gaji tinggi, tapi malah terjebak di dalam bisnis penipuan online, mulai dari penipuan di Facebook dan WhatsApp, bermoduskan penjualan real estate, investasi palsu, hingga asmara.

Mereka bekerja di sebuah kompleks yang menyentuh aparat di daerah yang dulunya hutan, di jantung kota-kota pinggiran Myanmar.

Menurut para ahli kepada CNA, Thailand akhirnya meningkatkan upaya pemberantasan gembong penipuan setelah mendapat desakan dari China. Dalam beberapa pekan terakhir, Thailand mematikan listrik dan akses telekomunikasi ke kompleks milik Myawaddy di pojok perbatasan Myanmar.

Dimatikannya listrik bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra ke China pada 5-8 Februari lalu untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping yang salah satunya membahas masalah penipuan.

 

TAG#SCAN, #PENIPUAN, #MYANMAR

195575023

KOMENTAR