Tak Puas Dengan Penataan Lokasi Pasar, Pedagang Pasar Tiban Pelita II Minta Pemkot Menata Ulang Lokasi

Shanty

Friday, 13-12-2019 | 19:05 pm

MDN
Aspirasi pedagang pasar tiban pelita II ditanggapi Satpol PP Kota Pekalongan

Pekalongan, Inako

 

 

Pemerintah Kota Pekalongan akan kembali menggelar pertemuan antara pedagang pasar tiban Jalan Pelita II dengan Walikota terkait penataan pasar tiban hari Rabu mendatang. Hal itu disepakati oleh ratusan pedagang pasar tiban yang mendatangi Pemkot Pekalongan usai ditemui Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekalongan, di Halaman Setda Kota Pekalongan, Jumat (13/12/2019).

Kasatpol PP Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso mengungkapkan bahwa hari ini pemkot memulai tahapan menegakkan kebijakan Pemkot Pekalongan untuk melakukan penaatan ketertiban umum pasar tiban di Jalan Pelita II setelah sebelumnya, yakni tiga minggu lebih telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang. 

Disampaikan SBS, bersama dengan rekan TNI, Polri, Linmas, dan Dinas Perhubungan Kota Pekalongan, Satpol PP mulai melakukan upaya persuasif mengajak teman-teman pedagang pasar tiban agar satu sisi. 

“Tentu ini bertahap, diharapkan kepentingan para pedagang tetap berjalan begitupun kepentingan para pengguna jalan agar tetap lancar, sehingga akses layanan puskesmas, rumah sakit, dan sebagainya tidak terganggu,” terang SBS.

SBS mengatakan bahwa bisa dilihat pagi ini, kita mulai melakukan pencegahan dan secara persuasif mengajak teman-teman pedagang satu sisi dan mensterilkan perempatan.

“Harapannya teman-teman pedagang pasar tiban mengikuti. Insha Allah ini baik untuk semuanya, untuk masyarakat umum, pengguna jalan, dan pedagang tetap bisa jualan satu sisi. Dengan jalanan yang lancer tentu akan semakin ramai orang membeli dan dating ke pasar tiban, ini masa transisi memang kesabaran untuk mengingatkan teman-teman pedagang,” tandas SBS.

Keputusan ini telah melalui berbagai diskusi dan forum panjang dengan berbagai stakeholder. Pagi ini secara persuasif pemkot mengajak pedagang pasar tiban untuk satu sisi tetapi para pedagang masih ingin menyampaikan aspirasi kembali dengan Walikota Pekalongan. 

“Mereka ingin menyampaikan aspirasi kembali apakah bisa diubah atau tidak. Kemaren sudah ada dialog, besok Rabu kita jembatani lagi untuk bertemu dengan walikota, wakil walikota, dan sekda,” tutur SBS.

Pemkot berupaya mengakomodasi seluruh kepentingan, pedagang tetap bisa berjualan dan mencari rejeki, di sisi lain para pengguna jalan bisa berjalan dengan lancar. 

“Pemkot berusaha menyeimbangkan hal ini, semoga dapat dipahami oleh semua pihak. Tidak ada maksud menutup pasar, menghambat pedagang dalam mencari penghasilan, dan menimbulkan konflik atau benturan,” pungkas SBS.

KOMENTAR