Taliban Merebut Kota Terbesar Ke-2 dan Ke-3 di Afghanistan

Binsar

Saturday, 14-08-2021 | 07:25 am

MDN
Keluarga pengungsi yang melarikan diri dari kemajuan pesat gerilyawan Taliban di Afghanistan mencari perlindungan di dalam sebuah taman di Kabul pada 12 Agustus 2021. [ist]

 

 

 

Jakarta, Inako

Taliban, yang berjuang untuk mendapatkan kembali kekuasaan di Afghanistan setelah 20 tahun, dilaporkan telah merebut kota terbesar kedua Kandahar dan kota terbesar ketiga Herat, saat kelompok pemberontak Islam terus mendekati ibu kota Kabul.

Pers Islam Afghanistan dan beberapa media Barat pada hari Jumat melaporkan jatuhnya pusat perdagangan selatan dan barat yang penting secara strategis, menjadikan jumlah 34 ibu kota provinsi negara itu yang telah diambil sejak pekan lalu menjadi lebih dari selusin.

Pejuang Taliban merebut markas provinsi Kandahar, Ghor dan Badghis tanpa perlawanan dari pasukan Afghanistan pada Kamis malam, sumber informasi mengatakan kepada AIP, yang mengatakan pasukan pemerintah mundur dari kota tanpa perlawanan apapun.

Associated Press pada hari Jumat, mengutip pejabat Afghanistan, melaporkan bahwa Taliban juga telah merebut Lashkar Gah, ibu kota provinsi selatan Helmand, dan telah memasuki Feroz Koh, ibu kota provinsi Ghor barat, sementara Taliban mengklaim telah merebut Qala-e Naw, ibu kota provinsi Badghis barat.

 

Anak-anak dari keluarga terlantar yang melarikan diri dari kemajuan pesat gerilyawan Taliban di Afghanistan difoto di Kabul pada 12 Agustus 2021. [ist]

 

 

Kebangkitan Taliban terjadi ketika pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha menarik pasukan militer AS di Afghanistan untuk mengakhiri apa yang disebutnya "perang terpanjang Amerika."

Secara khusus, hilangnya Kandahar, yang pernah menjadi benteng Taliban, merupakan pukulan besar bagi pemerintah Afghanistan yang didukung AS.

Fokus sekarang bergeser ke pertempuran untuk Mazar-i-Sharif, kota terbesar keempat, yang terletak di utara negara itu.

Di tengah situasi keamanan yang memburuk dengan cepat di negara itu, Pentagon mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya mengirim 3.000 tentara lagi untuk memastikan keselamatan personel Kedutaan Besar AS dan untuk memfasilitasi keberangkatan warga Afghanistan di bawah program visa imigran khusus.

Itu merupakan tambahan dari lebih dari 650 tentara AS yang sudah berada di Kabul.

KOMENTAR