Ternak ayam Kampung Penghasil Uang di Desa

Hila Bame

Thursday, 29-07-2021 | 05:40 am

MDN
[ilustrasi]

 

JAKARTA, INAKORAN

Bisnis ternak ayam kampung ternyata cuan   nya (cuan: uang)  lebih menggiurkan! Benarkah demikian?

Peluang bisnis ternak ayam kampung menjanjikan masa depan bagi warga yang tinggal di pedesaan. Banyak orang menyebut ayam kampung atau ayam organik. 

Ayam organik artinya makanan yang dikonsumsi ternak ayam kampung bersumber dari makanan alami seperti jagung, padi atau beras, sisa sayuran hijau dan tentu bukan makanan pabrik.

Keharuman daging ayam kampung membuatnya beda rasa dengan ayam negeri dengan sumber makanan dari pabrik. Sayangnya banyak pemuda desa lari ke kota lain, untuk menjadi buruh ketimbang menjadi pengusaha ayam kampung.

Mengapa bisnis ayam kampung lebih menjanjikan?

Kesadaran masyarakat dunia tentang pentingnya kesehatan membuat mereka memilih makanan sehat alami dan meninggalkan makannan yang bersumber dari makanan pabrik.  Dan, daging ayam kampung menjadi pilihan utama, selain sayur organik dan beras organik yang harganya selangit.

Memelihara ayam kampung memang tidak semasif beternak ayam negeri. Hanya saja jika dihitung dengan impak atau imbal balik dari hasil usaha maka sebaiknya bisnis ini perlu ditekuni.

Apa saja imbal balik usaha ayam kampung?

1. Harga telur ayam kampung berkisar 3500 hingga 6000 rupiah per butirnya. 

2. Harga daging ayam kampung berkisar ratusan rupiah per ekornya. 

Selain itu, usaha ayam kampung bisa jadi tidak perlu membutuhkan lahan yang besar. Pekarangan rumah saja sudah cukup dengan ternak awal 3 hingga 5 indukan.

Apakah usaha ayam kampung perlu kandang? 

Ya pasti. Karena ayam membutuhkan tempat berteduh pada malam hari dan tentu juga kandangnya tidak perlu besar. Buatlah kandang sesuai jumlah indukan dan tentu kemampuan financial (keungan) Anda. 

Apakah ternak ayam kampung  di desa atau kota?

Desa lebih baik. Sumber makanan alami di desa tak terkira jumlahnya.  Mulai dari sayuran sisa rumah tangga misalnya ampas kelapa, jagung, padi hingga beras dan sumber air bersih yang berlimpah.

Lahan untuk membangun kandang masih relatif murah. Demikian juga bahan untuk membuat kandang sederhna mulai dari bambu hingga ijuk untuk atap banyak dijumpai di desa. 

Pembangunan jalan raya masif yang dilakukan pemerintah saat ini membuka ruang bisnis lebih luas dan desa menjadi impian investasi masa depan dengan skala ekonomi sedang. 

Masih perlu merantau dengan gaji harian 100 ribu per hari?

Mari kita berhitung tentang pendapatannya

Kita asumsikan gaji per hari Rp 100 ribu  dikali 24 hari kerja maka sebulan menghasilkan Rp 2.4 juta sebulan. Kita asumsukan lagi gaji perhari 75 ribu x 24 hari = Rp 1,8 juta per bulannya.

Pendapatan itu belum termasuk biaya hidup. Jika setengahnya penghasilan untuk biaya hidup maka tabungan anda selama sebulan pada kisaran 900 ribu hingga 1.2 juta. Sekali lagi ini asumsi atau perkiraan saja. Lazimnya tidak banyak yang ditabung. Bisa menabung 30 persen dari penghasilan sudah sangat hebat.

Kita hitung peluang usaha ayam kampung

Modal awal 500 ribu beli indukan bisa mencapai 3 indukan. Tiga  hingga 4 bulan indukan bertelur masing-masing 10 butir sekali periode. Maka ayam kita menghasilkan 30 butir .

Telur yang dihasilkan langsung dijual atau untuk menambah indukan baru?

Ini relatif, tergantung kebutuhan. Tapi sebaiknya tambahkan indukan Anda. Seandainya dari 3 indukan yang menetas setengahnya maka jumlah indukan bukan lagi 3. Paling pesimis kita hitung hanya 30 persen hasil tetasan menghasilkan ayam betina maka jumlah indukan anda bertambah 9 ekor ditambah 3 ekor neneknya maka jumlah menjadi 12 ekor.

Sekarang anda memiliki 12 ekor indukan yang siap memberi uang kepada Anda setiap hari

Kita asumsikan lagi 12 indukan menghasilkan telur 10 butir per periode maka jumlah telur 120 butir.

Jika kita jual telurnya, maka pendapatan kita menjadi 120 x Rp 2000 (harga dikandang) = Rp 240 ribu.

seandainya tidak dijual dan menetas dengan baik hanya setengahnya maka jumlah indukan Anda : 60 ekor (50 persen x 120) indukan baru.

Jumlah akhir indukan menjadi 72 ekor ( 12 indukan lama + 60 indukan baru).

 Sekarang kita mempunyai 72 indukan dan diasumsikan menghasilkan telur 10 butir saja maka dalam satu periode kita mendapatkan telur 720 butir.

Ikuti terus langkah perhitungan di atas hingga Anda mempunyai indukan 100 ekor. Pada tahap ini terbayang pendapatan dari menjual ayam. 

Harga ayam misalnya 75 ribu per ekor maka dengan jumlah 100 ekor x 75 ribu = 7. 5 juta per periode.

Kita berhenti dulu berasumsi. Mulai dengan beli indukan satu ekor saja. Sebelum langkah seribu selalu diawali  dengan langkah satu. 

Adalah penting bercita-cita, karena cita-cita selain sebuah kenyataan kata Albert Einstein, cita-cita juga gratis. 

Jangan pernah takut bercita-cita, buat apa berdoa kalau tidak memiliki cita-cita? Pelihara dulu ayam nya baru berdoa. Lebih baik Jangan di balik. 

Anda pilih mana, Berdoa dulu atau pelihara ayam dulu..?

 

Berdoa Penting, sama penting nya berusaha. Yuk kita bangun desa kita.

 

 

 

KOMENTAR