Tiga Sikap Mental Yang Harus Dimiliki Dalam Menghadapi Ujaran Kebencian

Binsar

Thursday, 23-05-2019 | 19:12 pm

MDN
Ilustrasi kemarahan saat membaca medsos [ist]

Jakarta, Inako –

Ujaran kebencian yang marak di media sosial saat ini diakui kerap mengobok-obok emosi kita. Perhatikan saja postingan di medsos yang menyertai aksi demo 22 Mei kemarin. Selain diwarnai kerusuhan di beberapa lokasi, demo itu juga juga diwarnai hasutan dan ujaran kebencian yang membuat emosi pembaca medsos meluap-luap.

Kemampuan tiap orang mengontrol emosi berbeda-beda. Ada orang yang dengan mudah mengontrol emosi, namun ada juga yang mudah terpancing sehingga terdorong melakukan tindakan kriminal.

Untuk orang seperti itu, ada baiknya memperhatikan tips mengontrol emosi di tengah maraknya ujaran dan hasutan kebencian lewat media sosial.

Pertama, tingkatkan kemampuan berpikir kritis.

Psikolog sosial, Vici Sofianna Putera menjelaskan, antitesa dari informasi dan berita yang beredar dengan cepat adalah kemampuan untuk berpikir kritis.

"Kemampuan kritis harus ditingkatkan untuk menangkal berita hoaks yang berisi hasutan kebencian," kata Vici kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/5).

Berpikir kritis dapat membuat seseorang selalu mempertanyakan kebenaran informasi yang diterima. Hal ini dapat membuat seseorang tak mudah termakan informasi bohong.

Kedua, periksa sumber informasi.

Vici menyarankan agar setiap orang untuk selalu mengecek sumber informasi yang didapat. Pastikan sumber tersebut valid, informasi memiliki fakta yang benar, dan berasal dari media atau orang yang kredibel.

"Jangan mem-forward informasi tanpa disaring dulu benar atau salah. Kroscek lagi dengan media lain," ujar Vici yang juga merupakan dosen di Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung ini.

Ketiga, salurkan emosi.

Vici menilai emosi yang dirasakan manusia merupakan hal yang wajar selama tidak merugikan orang lain. Saat merasa emosi dengan hasutan kebencian, sebaiknya alihkan emosi pada hal lain seperti berolahraga. 

Salurkan emosi pada kegiatan positif, bukan yang bersifat negatif seperti menghujat atau melakukan tindak kekerasan.

"Jangan sampai update status, koar-koar di Facebook, nanti tidak berkesudahan," ujar Vici.

KOMENTAR