Tragedi Sepak Bola Guinea: Suporter Rusuh, Lebih Dari 100 Orang Tewas

Binsar

Tuesday, 03-12-2024 | 08:20 am

MDN
Tragedi sepak bola kembali terjadi. Kali ini menimpah Guinea. Perkelahian antar supporter dalam laga yang digelar di kota N'Zerekore mengakibatkan 100 orang tewas. Sebagian besar anak-anak dan perempuan [ist]

 

Jakarta, Inakoran

Tragedi sepak bola kembali terjadi. Kali ini menimpah Guinea. Perkelahian antar supporter dalam laga yang digelar di kota N'Zerekore mengakibatkan 100 orang tewas. Sebagian besar anak-anak dan perempuan.

Musibah itu terjadi pada Minggu sore, saat laga final turnamen yang didedikasikan untuk Jenderal Mamadi Doumbouya, yang menjadi presiden setelah kudeta di Guinea pada September 2021.

Tim Labe dan Nzerekore bermain dalam suasana tegang, karena para penggemar mulai saling serang di tribun. Meski demikian, aksi di lapangan tetap berlanjut.

Tragedi di jalanan Nzerekore

Pertarungan sengit ini berpindah ke jalan-jalan Nzerekore, yang terekam oleh media sosial dalam bentuk gambar dan video, yang mana diklaim mengakibatkan puluhan penggemar tewas.

 

Perkelahian antar supporter dalam laga yang digelar di kota N'Zerekore mengakibatkan 100 orang tewas [ist]

 

Demikian pula, orang-orang membakar kantor polisi di dekat Stade du 3 Avril, tempat berlangsungnya pertandingan yang tidak selesai, menurut laporan media lokal seperti africaguinee.com.

Setelah tragedi itu, tentara dikerahkan ke jalan-jalan untuk memulihkan ketertiban, sementara kamar mayat melaporkan adanya lebih dari 100 mayat, menurut sumber yang mengatakan kepada AFP.

Tanggapan pemerintah Guinea

Dalam pesan singkat melalui X, mengutip Marca, Perdana Menteri Amadou Oury Bah menyatakan bahwa pemerintah menyesalkan insiden tersebut, dan meskipun tindakan pihak berwenang terlambat, penguasa menggambarkan intervensi mereka tepat waktu untuk memulihkan ketertiban.

“Pemerintah memantau perkembangan situasi dan kembali menyerukan agar masyarakat tetap tenang sehingga layanan rumah sakit tidak terhambat dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban luka,” tegas Bah.

KOMENTAR