Trump Larang Warga China Masuk AS, Ada Apa?

Beijing, Inako

Pemerintahan Amerika Serikat (AS)  tampaknya  berusaha menggunakan berbagai cara untuk menggerus pengaruh China dalam perkembangan ekonomi global. Setelah perang dagang dan isu virus corona dianggap gagal memojokkan China, kini AS mengeluarkan jurus baru. Kali ini pemerintahan Presiden Donald Trump dilaporkan sedang berusaha menyusun (merancang) sebuah proposal yang melarang anggota Partai Komunis China bepergian ke Amerika Serikat.

Apakah langkah ini cukup efektif atau malah jadi kontroproduktif bagi AS sendiri? Langkah ini jelas akan membuat hubungan dua negara dengan ekonomi terbesar dunia semakin meruncing. Dan China menganggap bahwa langkah yang ditempuh oleh Donald Trump tersebut sebagai sesuatu yang menyedihkan dan konyol.

"Jika laporan itu benar, AS memilih untuk berdiri menentang 1,4 miliar penduduk China, yang berdiri menentang seperlima dari populasi dunia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.

"Ini akan bertentangan dengan keinginan masyarakat di kedua negara dan melawan tren abad ke-21, dan sangat konyol," lanjut dia.

Sejumlah media yang  berbasis di AS,  seperti The New York Times dan The Wall Street Journal, menurunkan laporan bahwa saat ini pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan untuk melarang perjalanan semua anggota Partai Komunis dan keluarga mereka  ke Amerika Serikat.

Sebuah pernyataan dari pejabat senior AS seperti yang dikutip Reuters, menyebutkan bahwa proposal yang berisi tentang larangan itu sedang dalam pembahasan, dan hingga kini belum dibawa ke meja Trump. Larangan itu tidak hanya untuk elite politik China, tetapi juga termasuk para pebisnis hingga masyarakat biasa.

Terkait dengan larangan itu, Hua langsung memberikan tanggapan. Menurut Hua, Partai Komunis China sangat melekat pada masyarakat China dan merupakan bagian integral dari kesuksesan bangsa Tiongkok.

“Kepemimpinan Partai Komunis adalah fitur dasar sosialisme dengan karakteristik Cina. Di bawah kepemimpinan Partai Komunis, rakyat China memenangkan kemerdekaan, kebebasan dan pembebasan,” katanya. 

"Jalan sosialisme dengan karakteristik China tidak hanya membantu orang-orang China menyingkirkan kemiskinan, itu juga telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan umat manusia," tegasnya.