UE Sedang Mengupayakan Perjanjian Keamanan Dengan Jepang di Tengah Ketegasan Tiongkok

Binsar

Wednesday, 21-02-2024 | 09:07 am

MDN
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida (Kiri), Presiden Dewan Eropa Charles Michel (tengah) dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menghadiri konferensi pers usai KTT UE-Jepang di Brussels pada 13 Juli 2023 [ist]

Jakarta, Inakoran

 

Uni Eropa pada hari Senin memutuskan untuk bernegosiasi dengan Jepang mengenai penyelesaian perjanjian kemitraan keamanan dan pertahanan, dengan blok tersebut berupaya untuk meningkatkan hubungan bilateral ke tingkat yang lebih tinggi. Upaya tersebut dilakukan Uni Eropa di tengah ketegasan maritim Tiongkok saat ini.

 

Kedua belah pihak akan menjajaki peningkatan kerja sama di berbagai bidang termasuk keamanan maritim, pembagian intelijen, dan mengatasi serangan hibrida, suatu bentuk peperangan baru yang menggabungkan taktik militer dan non-militer seperti menyebarkan informasi palsu untuk mencapai tujuan strategis.

 

 

Langkah ini dilakukan setelah Jepang dan UE berjanji untuk “mengembangkan lebih lanjut kemitraan keamanan (mereka)” dalam pernyataan bersama setelah pertemuan puncak Juli lalu di tengah kekhawatiran tentang meningkatnya pengaruh Tiongkok di Laut Tiongkok Timur dan Selatan.

 

Melansir Kyodonews, dalam dokumen tersebut, Uni Eropa menyebut Jepang sebagai “mitra utama di kawasan Indo-Pasifik”. Kedua belah pihak adalah “mitra lama di bidang perdamaian, keamanan dan pertahanan dan telah mengembangkan hubungan mereka secara signifikan di bidang ini selama beberapa tahun terakhir.

 

Uni Eropa menyerukan “memperkuat kerja sama ke tingkat berikutnya,” tulis dokumen tersebut setelah pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri Uni Eropa.

 

Di antara 14 bidang yang dipertimbangkan UE untuk meningkatkan hubungan dengan Jepang adalah keamanan maritim, termasuk melakukan latihan, yang jelas merujuk pada latihan bersama di kawasan Indo-Pasifik, di samping kemungkinan kerja sama dalam memperkuat kemampuan keamanan maritim negara-negara Asia Tenggara.

 

 

Bidang lainnya termasuk menanggapi ancaman dunia maya, melindungi infrastruktur penting, dan berkoordinasi dalam kontraterorisme, keamanan dan pertahanan ruang angkasa, kata dokumen itu.

 

Pada pertemuan puncaknya pada bulan Juni tahun lalu, UE mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “Laut Cina Timur dan Selatan memiliki kepentingan strategis bagi kemakmuran regional dan global dan keamanan,” menambahkan bahwa blok tersebut prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Selat Taiwan.

KOMENTAR