Vaksin Covid-19 Diperkirakan Baru Tersedia pada Januari 2021

Sifi Masdi

Tuesday, 26-05-2020 | 13:59 pm

MDN
Ilustrasi vaksin virus corona [ist]

Jakarta, Inako

Menjaga  hidup bersih dan pola hidup sehat merupakan salah satu upaya  penting untuk  memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19. Hal ini sangatlah perlu dilakukan karena harapan untuk mendapatkan vaksin Covid-19 harus menunggu sekitar 7 hingga 8 bulan ke depan.

BACA JUGA: Update  Virus Corona 25 Mei 2020: 22.750 Kasus

Hingga saat ini belum ada satu pun vaksin yang memang betul-betul sudah dilakukan uji coba untuk mengatasi virus corona. Di tengah kegalauan hidup di tengah pandemi Covid-19 dengan serba keterbatasan, Mantan Direktur Jenderal Dewan Penelitian Medis India (ICMR) NK Ganguly, memberikan sebuah harapan soal kemungkinan ditemukannya vaksin virus corona.

Ia mengatakan bahwa vaksin darurat atasi virus diperkirakan baru akan tersedia paling lambat pada Januari atau Februari 2021. Namun ia enggan memberikan batasan waktu soal kapan paling cepat vaksin tersebut akan beredar di publik.

BACA JUGA: 10 besar Negara di dunia kasus dan kematian corona Amerika1, Brazil 2, dan Posisi 3 Rusia

Hal itu terjadi,  kata Ganguly, karena sebagian besar program pengembangan vaksin bertujuan mengidentifikasi kode genetik protein yang digunakan virus corona SARS-CoV-2 untuk masuk ke dalam sel manusia.

Dalam pengembangan vaksin, terangnya, kode tersebut digunakan untuk memicu respons kekebalan terhadap paparan berikutnya pada orang yang divaksinasi.

BACA JUGA: Gedung Putih Batasi Perjalanan Warga Dari Brasil ke AS Karena Coronavirus​​​​​​​

"Vaksin darurat akan tersedia untuk digunakan paling lambat Januari atau Februari 2021," kata Ganguly  seperti yang dilansir oleh timesofindia.com, Selasa (26/5/2020).

Menurut Ganguly, RNA adalah bahan genetik virus dan messenger RNA atau vaksin mRNA yang sepenuhnya sintetik. Setelah mengetahui urutan antigen target, produksi vaksin dapat dipercepat, dan infrastruktur ini juga dapat dimanfaatkan oleh vaksin mRNA lain yang mengandung urutan yang berbeda.

BACA JUGA: Jahe Merah Primadona dimasa Pandemi Covid19​​​​​​​

Ganguly menyebut  bahwa vaksin sintetis mRNA dikembangkan dengan bantuan izin yang dipercepat dari pihak berwenang, lazimnya memakan waktu 5 tahun, namun untuk vaksin Covid-19 jangka waktu itu dipangkas.

Ia menambahkan bahwa India sedang menguji dengan latar belakang 1,3 miliar populasi, tidak seperti Korea Selatan dan China.

"Pihak berwenang sedang menguji virus di cluster dan hotspot. Dengan 1,3 miliar populasi di negara ini harus ada setidaknya 1 juta tes seminggu,” tuturnya.

 

 

KOMENTAR