Viral, Seorang Pria Sampaikan Protes Keras di Hadapan Petinggi dan Pengacara Unilever Indonesia

Timoteus Duang

Monday, 16-05-2022 | 11:33 am

MDN
Tangkapan layar video karyawan Unilever sampaikan aspirasi pada para petinggi dan pengacara PT itu.

 

JAKARTA, INAKORAN

Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria sedang menyampaikan keluhan kepada petinggi dan pengacara PT Unilever Indonesia, viral di media sosial.

 

Bersama ratusan buruh lainnya, pria ini disebut mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dari PT Unilever.

Pria tersebut meminta Petinggi dan Pengacara PT Unilever untuk membayangkan jika yang di-PHK itu adalah anak-anak yang lahir dari Rahim mereka.

Pihak buruh amat menyayangkan keputusan Unilever mem-PHK sejumlah karyawannya. Padahal menurut pria tersebut, Unilever adalah perusahaan besar dan juga merupakan perusahaan nomor satu di dunia.

 


Baca juga

Viral, Pesta Pernikahan di Area Pekuburan Dikecam Warganet, “Pada Kesurupan Baru Tahu Rasa”


 

Sejak 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah bertumbuh menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) terkemuka di Indonesia.

Unilever senantiasa menemani keseharian masyarakat melalui beragam produk seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, dan masih banyak lagi.

Saat ini, Unilever Indonesia yang berkantor pusat di Tangerang memiliki lebih dari 40 brand dan juga 9 pabrik yang bertempat di area industri Jababeka, Cikarang dan Rungkut, Surabaya.

 


Baca juga

Pelayanan di Dinas Dukcapil Manggarai Timur Dinilai Lamban, Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialisasi Pembaruan Dokumen Kependudukan


 

Pabrik serta produk-produk unilever juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dalam website resminya, Unilever menulis, “Lebih dari 4.000 karyawan turut berkontribusi dalam perkembangan bisnis kami.”

“Bagi kami, karyawan merupakan aset penting bagi Perusahaan, dan kami percaya peningkatan kapasitas para karyawan secara berkelanjutan dapat mendukung Perusahaan agar tetap kompetitif.”

 

 

KOMENTAR