Wakil  Ketua TPN: Program 1 Desa, 1 Puskemas, 1 Nakes Kunci Penting Atasi Masalah Kesehatan

Sifi Masdi

Sunday, 07-01-2024 | 10:29 am

MDN
Wakil Ketua Representatif TPN Ganjar-Mahfud, Charles Honoris [ist]

 


 

 

 

Jakarta,  Inako

 

Wakil Ketua Representatif Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Charles Honoris, menegaskan bahwa kesehatan merupakan dasar dari pengakuan derajat kemanusiaan.

 

Menurut Charles, kesehatan adalah pondasi yang memungkinkan seseorang menikmati kehidupan secara penuh sebagai manusia. Tanpa kesehatan, semua aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan hak-hak lainnya, menjadi terbatas

 

BACA JUGA: Jubir TPN: Ganjar Siap Sampaikan Masalah Keamanan Siber, Algoritma dan Utilisasi AI di Debat Capres

 

Ia  menjelaskan bahwa program 1 Desa, 1 Puskesmas, dan 1 Nakes (tenaga kesehatan) menjadi langkah konkret Ganjar-Mahfud  dalam menangani masalah ketimpangan pelayanan kesehatan di Indonesia. Baginya, program-program seperti pendidikan gratis, bantuan sosial, dan lainnya tidak bermakna jika warga negara sebagai penerimanya tidak sehat.

 

"Dengan jumlah penduduk 278,8 juta jiwa, menurut standar WHO, Indonesia seharusnya memiliki 278.700 dokter umum, yaitu dengan rasio 1 dokter umum: 1.000 penduduk," tegas Charles, Jumat (5/1).

 

Namun, data Kementerian Kesehatan per Juni 2023 menunjukkan bahwa jumlah dokter umum di Indonesia masih kurang, mencapai 159.977, atau masih kekurangan sekitar 118.000-an dokter umum untuk mencapai standar WHO. Charles menekankan bahwa masalah ini bukan hanya terletak pada jumlah dokter, tetapi juga pada jumlah Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan utama di Masyarakat.

 

 

 

 

BACA JUGA: Santri Dukung Ganjar Salurkan Bantuan Bagi Korban Bencana di Jambi

 

"Dengan jumlah Puskesmas seluruh Indonesia saat ini 10.435 unit, jumlah tersebut masih jauh dari minimal yang diperlukan, terutama mengingat kondisi geografis Indonesia yang luas dan beraneka ragam," ujarnya.

 

Charles menggambarkan betapa sulitnya akses kesehatan bagi warga yang tinggal di daerah terpencil, seperti desa-daerah kepulauan.

 

"Bayangkan jika ada orang yang sakit kritis di sebuah desa kepulauan, harus menunggu kapal untuk berobat ke puskesmas di ibukota kecamatan yang berada di pulau berbeda," imbuhnya.

 

BACA JUGA: Bertemu Uskup Agung Jakarta, Mahfud Tekankan Pentingnya Toleransi

 

Menyikapi urgensi dan kompleksitas masalah ini, Charles Honoris menyatakan bahwa negara harus hadir di setiap desa dengan membangun 1 puskesmas dan menyediakan minimal 1 tenaga kesehatan (nakes). Rencana pemerintahan Ganjar-Mahfud untuk membangun 49.344 puskesmas kelas C atau puskesmas pembantu desa hingga tahun 2029 menjadi langkah konkret untuk menyelesaikan ketimpangan dalam pelayanan Kesehatan.

 

Dengan fokus pada program 1 Desa, 1 Puskesmas, 1 Nakes, Ganjar-Mahfud memberikan solusi nyata untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia dan memastikan bahwa setiap warga dapat menikmati hak-haknya secara merata dan bermartabat.


 


 

KOMENTAR