Wapres Jamin Impor Beras Tidak Mengganggu Harga Jual Petani

Inakoran

Tuesday, 16-01-2018 | 20:10 pm

MDN
Wapres Jusuf Kalla [ist]

Jakarta, Inako –

Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, kebijakan impor beras tidak akan mengganggu harga jual beras para petani yang ada di daerah.

Hal itu ditegaskan Jusuf Kalla menanggapi banyaknya komentar banyak kalangan terkait impor beras 500 ton yang dinilai akan mengganggu harga jual petani di daerah.

"Tidak (akan mengganggu). Rumusannya, Bulog harus punya cadangan di atas satu juta ton, begitu (cadangan) di bawah satu juta ton, maka perlu impor," kata Wapres Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Senin (15/1/2018).

Wapres meyakinkan petani bahwa kebijakan impor beras tersebut, justru membuat petani terlindungi dari lonjakan harga beras. Karena jika stok beras dalam negeri terbatas, maka harga beras di dalam negeri akan mencekik.

Kondisi petani daerah saat ini juga berbeda dengan dulu. Petani zaman dulu, kata JK, menyimpan hasil panennya dalam dalam lumbung padi untuk persediaan kebutuhan pangan.

Petani sekarang, kata Kalla, justru menjual gabah hasil panen mereka dengan harga murah, untuk kemudian membeli beras dengan harga lebih tinggi.

"Jangan lupa, kalau harga naik maka petani juga mendapat masalah. Petani zaman sekarang ini justru membeli beras, dan tidak ada lagi seperti dulu yakni memiliki lumbung padi," jelasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Pemerintah mempertimbangkan kebijakan impor beras sebanyak 500.000 ton dari Vietnam dan Thailand karena persediaan beras hasil produksi dalam negeri kurang. Impor beras tersebut dilakukan lewat Badan Urusan Logistik (Bulog).

KOMENTAR