Water Management atau Pengelolaan Air

Binsar

Wednesday, 12-07-2023 | 12:45 pm

MDN
Herman Hemmy, Bakal Calon Bupati Manggarai Timur, NTT [dokumentasi peribadi]

 

Oleh: Herman Hemmy

Bakal Calon Bupati Manggarai Timur, 2024

 

Air merupakan bagian dari kehidupan. Manusia membutuhkan air untuk minum, mencuci, mandi, dsb. Demikian juga mahluk hidup lain, seperti tanaman dan hewan juga memerlukan air. Karena itu, pengelolaan air atau water management merupakan sebuah keharusan. Pemerintah mesti teliti dan serius untuk mengurusi sarana terkait pengelolaan air untuk kesejahteraan rakyat.

Di negara-negara maju, seperti di Amerika Serikat dan Eropa, water management dikelola secara benar untuk meningkatkan kehidupan kota. Water management di beberapa kota besar seperti Barcelona, Spanyol; Rome, Italia; Tokyo, Jepang atau San Fransisco, Amerika patut menajdi contoh. Di kota-kota tersebut, selain untuk memenuhi kebutuhan keseharian, air juga dimanfaatkan untuk sarana wisata.

 

 

Kondisi itu jelas berbanding terbalik dengan kondisi kota di negara kita. Penyelesaian persoalan air dan sampah seperti tidak ada ujungnya.

Dalam konteks politik, issue tentang air membuat Ahok jadi spektakuler dan Anies jadi cemoohan.

Air dan kualitas berpikir

Pengelolaan air itu ada hubungan dengan kualitas berpikir dan kualitas hidup. Wilayah atau kota yang mengelola air secara tepat akan kelihatan kotanya menjadi lebih menyenangkan. Sementara kota yang gagal mengelola air akan kelihatan gersang dan tidak menarik.

Sebenarnya water management untuk satu wilayah berhubungan dengan waste management atau pengelolaan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat.

Wilayah Manggarai Timur, khususnya Borong, belum terlambat untuk melakukan penataan air dan sampah yang dihasilkan masyarakat.

Wajah kualitas suatu pemerintah untuk suatu kota terlihat dari cara pengelolaan air dan pengelolaan sampahnya. Issue dua kualitas hidup masyarakat sangat melekat dengan kualitas mendapatkan air yang tepat.

Tanaman jadi menarik bila kebutuhan airnya terpenuhi. Program hortikultura untuk masyarakat sangat dekat kebutuhan air.

Untuk Matim, bercocok tanam, tidak perlu berdasarkan curah hujan (gereng dureng) baru tanam. Karena Matim banyak sumber air/ sungai yang tetap mengalir walaupun musim kemarau.

 

Inovasi mendekatkan air ke masyarakat adalah cita-cita sederhana tetapi berdampak positif yang serius untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Pengelolaan air, selain untuk memenuhi kebutuhan keseharian juga untuk mencegah banjir.

Jadi, janganlah kita lapar, miskin dan penyakit di tempat yang subur dan mempunyai sumber air, karena itu berarti kita dosa kepada Tuhan yang telah memberikan berkat ada air dan tanah yang subur serta istimewa ini.

KOMENTAR