Preservasi Turots Nusantara: KH. Ustman Ungkap Cara Menjaga Naskah Kuno

KUDUS, INAKORAN.COM
Upaya pelestarian khazanah keilmuan klasik Islam kembali menjadi sorotan dalam Pameran Turots Syekh Abdul Hamid Kudus yang digelar di OMAH YM3SK 188, Kudus, Jawa Tengah, Minggu (13/07/25)
Dalam acara yang menjadi bagian dari gerakan Kick Off Jelajah Turots Nusantara ini, berbagai manuskrip asli, kitab kuno, dan artefak langka karya Syekh Abdul Hamid Kudus dipamerkan ke publik.
Salah satu tokoh sentral dalam upaya pelestarian ini adalah KH. Ustman Hasan Al-Akhyari, Ketua Nahdlatut Turots, yang memberikan sedikit penjelasan mengenai langkah-langkah konkret dalam menjaga dan merawat kitab-kitab klasik warisan ulama Nusantara.
“Jadi kita melakukan preservasi dari hal yang tingkat dasar sekali, mulai dari pemuliaan naskah tua itu dimulai dari membersihkan fisiknya, lalu kita lakukan penanganan tingkat lanjut,” ungkap KH. Ustman saat ditemui di sela-sela acara pembukaan pameran, Minggu (13/7/25).
Ia menjelaskan bahwa setiap naskah memiliki kondisi yang berbeda, sehingga membutuhkan perlakuan yang sesuai.
“Naskah itu kan terbagi banyak ya, ada yang kondisinya masih baik, ada yang sudah lapuk. Nah, yang lapuk ini kita tangani lebih lanjut,” tambahnya.
Sebagai bentuk transfer pengetahuan, panitia juga menyelenggarakan workshop jalantara selama tiga hari.
Workshop ini bertujuan membekali peserta dengan keterampilan teknis, seperti membuka naskah yang rapuh, menambal bagian yang rusak, hingga mengenali struktur fisik manuskrip.
“Misalkan naskah itu agak lengket kalau lama nggak dibuka, harus dibuka sedikit-sedikit. Sebelum itu semua, kita lakukan tes tingkat keasaman naskah. Itu penting sekali untuk mengetahui gejala awal yang harus kita tangani,” jelas KH. Ustman.
Respons masyarakat terhadap kegiatan ini juga disebut KH. Ustman sangat menggembirakan.
“Reaksi masyarakat, alhamdulillah, tanggapan dan responnya sangat baik sekali. Ini merupakan kegiatan yang bisa dikatakan awal, jadi mereka agak terkejut juga, terkejut dalam artian respon positif,” ucapnya.
Acara yang berlangsung hingga 16 Juli 2025 ini diharapkan menjadi momentum baru dalam menggugah kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya menjaga warisan intelektual para ulama.
TAG#Kudus, #jawa tengah, #ulama nusantara
202593978

KOMENTAR