Zuckerberg Bikin ‘Android’ Sendiri  untuk Dunia Virtual Reality

Sifi Masdi

Wednesday, 24-04-2024 | 14:14 pm

MDN
Mark Zuckerberg memperlihatkan perangkat Virtual Reality [ist

 

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO Meta, memiliki visi besar untuk mengubah dunia teknologi. Ia berencana menciptakan ‘Android’ bagi perangkat Virtual Reality (VR). Meta, perusahaan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp, dikabarkan telah menjalin kemitraan dengan Microsoft, Lenovo, dan Asus untuk mewujudkan visi tersebut.

 

BACA JUGA:  Apa Benar Media Sosial Bisa Bikin Lupa Diri?

 

Meta, yang telah menciptakan perangkat kacamata pintar bernama Quest dengan sistem operasi Horizon, kini berambisi untuk membawa sistem operasi ini ke perangkat lain. Dengan kemitraan ini, Meta berharap bisa menempatkan dirinya sejajar dengan Google dalam industri smartphone. Sistem operasi Horizon akan digunakan oleh headset keluaran Microsoft, Lenovo, dan Asus, dan akan menjalankan software yang sama.

 

 

 

Mirip dengan bagaimana Google menyediakan Android secara gratis untuk produsen HP di seluruh dunia, Meta berencana melakukan hal yang sama dengan Horizon. Langkah ini diharapkan dapat memperluas penggunaan VR dan memperkaya ekosistemnya.

 

Langkah Meta ini diprediksi akan membelah industri VR menjadi dua kubu. Di satu sisi, ada Apple yang pada Januari lalu merilis perangkat VR bernama Apple Vision Pro seharga US$ 3.500 dengan sistem operasi buatan sendiri, visionOS. Di sisi lain, ada Meta dengan sistem operasi Horizon.

 

BACA JUGA:  Kolaborasi Microsoft dan OpenAI  Bikin Superkomputer Kecerdasan Buatan

 

Zuckerberg mengakui bahwa langkah ini akan menciptakan situasi yang mirip dengan pasar smartphone, di mana iOS dan Android saling bersaing. Dalam konteks VR, Horizon akan bertarung dengan visionOS dalam menarik konsumen dan developer.

 

Salah satu tantangan terbesar dalam industri VR saat ini adalah harga perangkat yang relatif mahal dan ekosistem yang tertutup. Dengan langkah ini, Meta berharap dapat mendorong perusahaan elektronik lain untuk memproduksi perangkat VR yang lebih murah dengan menggunakan sistem operasi Horizon.


Zuckerberg menegaskan bahwa dalam setiap era komputasi, selalu ada model yang tertutup dan terbuka. Ia berpendapat bahwa model terbuka dapat memberikan lebih banyak kebebasan dan peluang inovasi.

 

BACA JUGA: Starlink dan Dampaknya Terhadap Kecepatan Internet di Indonesia

 

Meta, yang selama ini kerap mengeluh karena berbagai pembatasan yang diterapkan Apple lewat App Store, melihat peluang ini sebagai kesempatan untuk membuka toko aplikasi sendiri. Dengan pengembangan perangkat generasi baru lewat teknologi VR dan AR, Meta berambisi untuk menjadikan industri perangkat pintar menjadi model terbuka lagi lewat metaverse, kacamata, dan headset.

 

Dengan visi dan misi ini, Zuckerberg dan Meta berharap dapat membawa perubahan signifikan dalam industri teknologi dan membuka era baru dalam dunia Virtual Reality.


 

 

 

KOMENTAR