Aspirasi Jokowi Jadi Ketua Dewan Pembina Golkar Muncul di Munas XI, Belum Dibahas secara Resmi

Timoteus Duang

Wednesday, 21-08-2024 | 10:39 am

MDN
Presiden Joko Widodo

JAKARTA, INAKORAN.com - Dalam Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, muncul aspirasi dari sejumlah pengurus daerah untuk menjadikan Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Golkar periode 2024-2029.

Hal ini disampaikan politikus Golkar, Ali Mochtar Ngabalin, yang menyatakan bahwa aspirasi tersebut berkembang dari diskusi-diskusi para pengurus di tingkat daerah.

 

"Di forum ini juga ya, iya ini sekarang yang aspirasi sedang terus berkembang dan baik dari daerah-daerah yang ada di forum Munas ini adalah meminta kesediaan Bapak Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar untuk 2024-2029," ujar Ngabalin di JCC, Selasa (20/8/2024) malam.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Dua Strategi Kendalikan Gejolak Harga Pangan

Ngabalin menambahkan, meskipun aspirasi tersebut terus berkembang, keputusan final belum diambil. "Setuju belum setuju, urusan belakang itu," ujarnya.

Namun, Ketua Steering Committee (SC) Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar, Adies Kadir, menegaskan bahwa hingga Selasa siang, belum ada pembahasan resmi atau usulan mengenai Jokowi menjadi Ketua Dewan Pembina Golkar.

"Sampai saat ini di arena Rapimnas dan memasuki Munas, nama-nama tersebut termasuk beliau belum beredar, belum ada sampai detik ini. Belum ada satu pun pembahasan dan yang mengusulkan juga belum ada sampai detik ini," ujar Adies usai kegiatan Rapimnas.

Baca juga: Jelang Pilkada, Presiden Jokowi Naikan Insentif Pegawai KPU Sebesar 50 Persen

Adies, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar, menjelaskan bahwa Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar tidak secara eksplisit melarang orang luar partai untuk menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina. Meskipun demikian, Adies menyampaikan bahwa posisi ini biasanya diisi oleh kader senior partai.

"Memang tidak ada eksplisit dalam AD/ART itu apakah boleh orang luar atau tidak, itu tidak ada," ucap Adies.  

Adies juga memastikan bahwa hingga kini, satu-satunya calon Ketua Umum Partai Golkar adalah Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia.

Baca juga: Menkumham Supratman Agtas: Saya Berteman Baik dengan Pak Yasonna

"Kalau untuk ketua umum sudah dapat dipastikan tidak ada lagi nama di luar itu, karena hanya beliau, Bahlil Lahadalia," ucap Adies.
 

 

KOMENTAR