Jakarta, Inakoran

Harga minyak dunia terus mengalami kenaikan yang signifikan sejak Kamis (25/4/2024. Hal ini dipicu oleh dua faktor utama, yaitu penurunan stok minyak di Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak di Timur Tengah.

BACA JUGA: Sri Mulyani : Ekonomi Dunia Tahun Ini Mengalami Stagnan

Kenaikan harga minyak ini juga dipicu oleh kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak di Timur Tengah. Hal ini terjadi setelah Israel meningkatkan serangan udara di kota Rafah, Palestina. Meski begitu, hingga saat ini, pasokan minyak belum terpengaruh oleh situasi tersebut.

Menteri Keuangan AS, Janet Yellen, mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS kemungkinan akan lebih kuat pada kuartal berikutnya. Hal ini disampaikan setelah data ekonomi kuartal I/2024 menunjukkan hasil yang lebih lemah dari perkiraan.

BACA JUGA:  Investor Asing Lakukan Jual Bersih  di Pasar Saham Senilai Rp 17,19 Triliun

Sebelum komentar Yellen, harga minyak telah tertekan oleh data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat lebih dari perkiraan pada kuartal pertama. Namun, Yellen optimis bahwa pertumbuhan PDB AS untuk kuartal pertama dapat direvisi lebih tinggi setelah lebih banyak data tersedia.

Pasar mulai menyadari bahwa angka pertumbuhan yang melambat mungkin terlalu dibesar-besarkan. “Saya pikir pasar juga mulai fokus pada situasi pasokan yang ketat dan faktor risiko geopolitik,” kata analis Phil Flynn di Price Futures Group.

BACA JUGA:  Rupiah Tertekan, Bertahan di Posisi Rp 16.211/US$

Sementara itu, pedagang terus bimbang mengenai seberapa besar risiko geopolitik yang harus mereka perhitungkan setelah Israel dan Iran mundur dari konfrontasi langsung lebih lanjut minggu lalu. Tim Evans, seorang analis energi independen, memperingatkan bahwa masih ada sisa risiko ketika Israel meningkatkan operasi melawan Hizbullah di wilayah selatan Lebanon dan Hamas di Gaza.

Dengan demikian, dinamika harga minyak dunia saat ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik itu penurunan stok minyak AS, kekhawatiran gangguan pasokan, hingga situasi geopolitik di Timur Tengah. Semua faktor ini perlu dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam membuat keputusan investasi mereka.