Ganjar-Mahfud Dinilai Mampu Sejahterakan Hidup Nelayan

Jakarta, Inakoran.com

Calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo dianggap sebagai sosok yang tepat untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi oleh para nelayan. Ganjar memiliki rekam jejak kepededulian terhadap nelayan saat memimpin Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan oleh Koordinator Warung D3mokrasi Hawaii Lusy Van Dyke saat bertemu dengan Ganjar di Perairan Honolulu pada Rabu (27/12/2023).

BACA JUGA: Ekonom Nilai 21 Program Ganjar-Mahfud Lebih Baik dan Realistis Dibandingkan Makan Siang Gratis

“Beliau sudah pernah membuat kartu nelayan dan perahu listrik semasa beliau mengabdi di Jawa Tengah. Semoga ke depannya nelayan seluruh Indonesia mendapatkan jaminan asuransi dan jaminan hari tua yang lebih baik,” ujar Lusy. 

Lusy berharap adanya efek elektoral yang signifikan untuk pasangan Ganjar - Mahfud khususnya pada kelompok nelayan Indonesia. 

“Insyaallah di tangan Ganjar Mahfud, nelayan Indonesia menjadi nelayan yang sejahtera di negeri sendiri,” tambah Lusy bersemangat. 

Ketua Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud Amerika Serikat Lia Sundoh Suntoso berharap Ganjar-Mahfud tidak hanya menaikkan poduktivitas dalam negeri, tetapi juga akan meningkatkan penjualan dan pemasaran produk perikanan di kancah internasional.  

“Harapannya tidak hanya menaikkan produktivitas dalam negeri tapi juga meningkatkan penjualan dan pemasaran produk perikanan Indonesia di kancah Internasional ketika Pak Ganjar dan Prof. Mahfud terpilih nanti,” kata Lia. 

Sementara itu, dalam keterangannya Ganjar berkomitmen untuk  memperhatikan kesejahteraan nelayan melalui berbagai program riil, seperti penghapusan kredit macet, alokasi bahan bakar bersubsidi, modal kerja khusus, dan kemudahan dalam perizinan kapal.

“Kami memang memiliki program khusus dan nyata untuk para nelayan agar sejahtera. Kita ingin di laut kita jaya, nelayan kita sejahtera. Karena kalau bicara sustainable fishing, kita akan menghapus kredit macet yang kira-kira Rp186 miliar,” kata Ganjar.

Komitmen ini ia sampaikan juga kepada para nelayan di dermaga perikanan Tamperan, Pacitan, Jawa Timur pada hari yang sama. 

“Kami akan perhatikan masalah solar sebagai bahan bakar, modal usaha, perizinan kapal yang sampai hari ini masih menjadi masalah,” tegas Ganjar.