Menghormati Hasil Survei, Ganjar Mahfud Tetap Fokus Dekati Rakyat

Binsar

Thursday, 28-12-2023 | 10:39 am

MDN
Pasangan nomor urut tiga Ganjar-Mahfud mengaku tidak terpengaruh dengan hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024 [ist]

 

Pasangan nomor urut tiga Ganjar-Mahfud mengaku tidak terpengaruh dengan hasil survei terbaru terkait elektabilitas pasangan Capres-Cawapres Pilpres 2024.

 

Dua lembaga survei menunjukkan hasil yang tidak menggembirakan untuk pasangan Ganjar-Mahfud.

 

Hasil survei Indikator Politik Indonesia, Ganjar Mahfud berada di posisi kedua, sedangkan hasil survei CSIS menunjukkan Ganjar Mahfud berada di posisi ketiga.

 

 

CSIS mengumumkan hasil survei dengan mengambil data pada periode 13 – 18 Desember 2023. Hasil survei tersebut menunjukkan, elektabilitas Ganjar Mahfud sekitar 19,4% atau tertinggal dari kedua pasangan capres cawapres lainnya.

 

Sementara itu, Indikator Politik melakukan survei pada periode 23 – 24 Desember 2023. Hasilnya, elektabilitas Ganjar Mahfud berada di posisi kedua, dengan total 24,5%.

 

Merespon hasil survei dua lembaga itu, TPN Ganjar-Mahfud mengatakan pihaknya tidak percaya pada hasil survei, dan memilih tetap fokus pada usaha mendekati rakyat.

 

“Jangan percaya pada hasil survei. Kami fokus pada pekerjaan untuk memenangkan Ganjar Mahfud dan biarkan masyarakat memilih sesuai hati nuraninya. Kami yakin Ganjar Mahfud adalah pilihan rakyat karena dekat dan turun selalu ke bawah. Ini faktor pembeda Ganjar Mahfud dari pasangan lain,” tegas Ketua TPN Ganjar Mahfud, Arsjad Rasjid.

 

Sejauh ini, banyak lembaga telah melakukan survei elektabilitas tiga pasangan Capres-Cawapres dengan hasil berbeda-beda.

 

 

Terkait perbedaan hasil tersebut, Ketua Badang Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani menyerukan agar lembaga survei bersikap netral dalam kinerja masing-masing terkait Pemilu 2024. Karena belakangan ini masyarakat disuguhkan dengan beragam survei tentang elektabilitas capres dan cawapres yang dinilai semakin tidak masuk akal.

 

“Posisi lembaga survei ini tidak pernah kita tahu, apakah mereka merangkap sebagai konsultan politik, juru kampanye yang berlindung di balik survei atau agitator yang ditugasi untuk menggiring opini,” katanya.

 

Senada dengan Ismail Hasani, pasangan Ganjar-Mahfud, tidak terlalu yakin dengan hasil survei sejumlah lembaga survei, dan memilih tetap fokus mendekati rakyat.


 

KOMENTAR