Ganjar Pranowo: BUMN Boleh Punya Anak Perusahaan, Tapi Tidak Boleh Punya Cucu Cicit

Timoteus Duang

Thursday, 11-01-2024 | 15:23 pm

MDN
Ganjar Pranowo berbicara dalam Dialog Capres bersama Kadin di Djakarta Theater, Kamis (11/1/2024). FOTO: Tangkapan layar YouTube Kadin Indonesia

 

JAKARTA, INAKORAN.COM

Capres nomor 3 Ganjar Pranowo menjawabi keresahan pengusaha swasta yang mengeluhkan monopoli Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor usaha yang sudah digeluti swasta.

 

Menurut Ganjar, monopoli itu tidak terjadi jika sektor-sektor usaha dibagi secara proporsional pada tiga pelaku ekonomi, yaitu BUMN, swasta, dan koperasi.

Hal ini disampaikan Ganjar dalam Dialog Capres Bersama Kadin dengan tajuk Menuju Indonesia Emas 2045 yang diselenggarakan di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024).

“Pemerintahan yang punya integritas tinggi, yang memahami peran tadi itu ada swasta, ada BUMN, ada koperasi, yang paham secara konstitusi, dia akan mengerti proporsi yang musti diberikan,” tegas Ganjar.

Baca juga: Cerita Prabowo Diingatkan untuk Hati-hati Ngomong, Jangan Emosian

Untuk mewujudkan pembagian yang proporsional itu, Ganjar menganjurkan agar BUMN tidak boleh memiliki terlalu banyak cabang.

“BUMN, kamu boleh punya anak perusahaan, tapi tidak boleh punya cucu, cicit,” ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Menurut Ganjar, BUMN itu hanyalah pionir, merambah suatu sektor usaha yang sama sekali tidak bisa ditangani oleh pihak swasta.

Baca juga: Umpatan Goblok yang Dilontarkan Prabowo Bisa Dikategorikan sebagai Pidana Pemilu

Jika swasta sudah dirasa mampu mengelolah sektor usaha yang sama, BUMN diharapkan untuk membiarkan swasta saja yang terus mengelola.

“BUMN itu masuk ketika yang lain belum siap masuk. Maka sebenarnya pionering. BUMN itu pionir. Nanti kalau sudah, ini seperti stimulan saja, kalau sudah, kita lepas.”

Menurut Ganjar, negara sebenarnya tidak mencari uang melalui BUMN. Negara hanya memfasilitasi dan mengatur.

Baca juga: Ada Capres Suka Marah, JK: Bagaimana Kalau Dia Berdebat dengan Kepala Negara Lain, Bisa Ditonjok

“Jadi kita memang to govern, betul-betul mengelola, memerintah, memanage, agar itu tumbuh.”

Lebih lanjut, Ganjar bercanda dengan para pengusaha yang hadir agar selalu mengingat hal ini jika nanti ada yang ditunjuk sebagai Menteri BUMN. 

 

KOMENTAR