Hakim Brasil Tutup Kompleks Tambang Vale SA Karena Coronavirus

Sao Paulo, Inako
Seorang hakim Brasil memerintahkan penutupan serangkaian tambang yang dioperasikan oleh perusahaan pertambangan Vale SA karena masalah coronavirus. Sejauh ini sudah ada 188 dari pekerja yang dinyatakan positif coronavirus.
Jaksa yang mewakili buruh, Jumat (5/6) mengatakan, para pekerja beresiko di kompleks tambang, yang oleh masyrakat Brasil dikenal dengan sebutan Itabira di negara bagian Minas Gerais.
Pihak Vale SA tidak mengomentari keputusan tersebut, tetapi dalam sebuah pernyataan pihaknya membela upayanya untuk membatasi penyebaran virus melalui pengujian ekstensif dan langkah-langkah lain.
Pengadilan sebelumnya memerintahkan kompleks Itabira ditutup pada akhir Mei, tetapi keputusan itu segera dibatalkan.
"Perusahaan telah meningkatkan dukungannya untuk beberapa kota melalui pengujian, seperti dalam kasus Itabira, yang akan mendapatkan sistem pengujian drive-thru segera, yang akan dibiayai oleh Vale," kata pejabat perusahaan.
Kompleks Itabira menghasilkan hampir 36 juta ton bijih besi pada 2019, menurut Vale, sementara perusahaan secara keseluruhan menghasilkan sekitar 302 juta ton.
Baca Juga: Gedung Putih Batasi Perjalanan Warga Dari Brasil ke AS Karena Coronavirus
Baca Juga: Mahkamah Agung Brasil Batalkan Aturan yang Membatasi Pria Gay Menyumbangkan Darah
Baca Juga: Jumlah Kematian Terus Naik, Brasil Pertimbangkan Untuk Melakukan ‘Lockdown’
Harga bijih besi berjangka sangat terpengaruh dalam beberapa pekan terakhir oleh kekhawatiran meningkatnya penyebaran virus corona ke daerah interior Brasil di mana semua jenis logam ditambang.
Sebelumnya, penambang bahan baku baja terbesar di dunia, Vale SA, telah menyatakan force majeure untuk beberapa kontraknya setelah pengadilan memaksa memberhentikan sementara beberapa operasi di pertambangan Brucutu, yang dinilai akan menurunkan produksi tahunan hingga 30 juta metrik ton.
Sebelum melakukan force majeure, Vale SA telah memangkas produksi sebanyak 40 juta ton sebagai bagian dari rencana untuk meningkatkan keselematan dengan menonaktifkan bendungan lain akibat dua bendungan lain miliknya yang juga sempat jebol dalam beberapa tahun terakhir.
Selain itu, Vale juga berencana akan memangkas produksi pertambangan lain untuk mengimbangi kerugian yang dialami Vale akibat kecelakaan tersebut.
TAG#Perusahaan, #tambang besi, #brasil, #Vale SA, #hakim, #Brasil, #corona, #vrisu baru, #inakoran
190215410
KOMENTAR